Selasa 05 Nov 2024 12:40 WIB

BPS: Seluruh Lapangan Usaha Tumbuh Positif pada Kuartal III 2024

Industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar ekonomi pada kuartal III 2024

Rep: Eva Rianti / Red: Friska Yolandha
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 sebesar 4,95 persen secara year on year (yoy).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 sebesar 4,95 persen secara year on year (yoy).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 sebesar 4,95 persen secara year on year (yoy). BPS menyebut, semua lapangan usaha pada periode tersebut mengalami pertumbuhan positif dengan industri pengolahan menjadi yang paling unggul. 

“Dari sisi lapangan usaha, pada kuartal III 2024 secara yoy seluruh lapangan usaha tumbuh positif,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (5/11/2024).

Baca Juga

Amalia menuturkan, lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. 

“Total share kelima lapangan usaha tersebut sebesar 64,94 persen terhadap PDB,” terangnya. 

Amalia melanjutkan, lapangan usaha yang tumbuh tinggi antara lain transportasi dan pergudangan yang sejalan dengan meningkatnya jumlah penumpang seluruh moda angkutan dan peningkatan pengiriman barang, serta akomodasi dan makanan minuman yang didorong peningkatan event berskala nasional dan internasional. Seperti event Moto GP Mandalika dan PON ke-XXI. 

Jika dilihat dari sumber pertumbuhan, Amalia menuturkan, pada kuartal III 2024 industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu 0,96 persen. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga ditopang lapangan usaha seperti konstruksi yang memberikan sumber pertumbuhan 0,71 persen, perdagangan yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,63 persen, serta informasi dan komunikasi yang memberikan sumbangan pertumbuhan sebesar 0,45 persen. 

“Jika dilihat lebih rinci, terkait perkembangan pertumbuhan lapangan usaha dengan sumber pertumbuhan terbesar, pertama adalah industri pengolahan yang tumbuh didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri, industri makanan dan minuman tumbuh 5,82 persen karena ditopang oleh permintaan domestik produk makanan dan peningkatan ekspor produk minuman,” terangnya. 

Kemudian industri logam dasar tumbuh 12,36 persen, sejalan dengan meningkatnya permintaan luar negeri untuk logam dasar khususnya besi dan baja. Selain itu industri barang logam komputer barang elektronik, optik, dan perlatan listrik tumbuh sebesar 7,29 persen, yang didorong oleh permintaan luar negeri untuk bahan bangunan dari logam dan komponen elektronik. 

“Selanjutnya kontruksi tumbuh seiring dengan pembangunan proyek infrastruktur oleh pemeirntah dan swasta. Pertumbuhan ini tentunya sejalan dengan berlanjutnya pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) dan aktivitas pembangunan infrastruktur lainnya seperti jalan tol, jalan, jembatan, dan lain-lain,” tuturnya. 

Adapun, lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh, seiring dengan peningkatan produksi domestik dan impor. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan penjualan barang-barang domestik dan impor, utamanya dari barang-barang industri pengolahan non migas. 

“Lalu untuk lapangan usaha informasi dan komunikasi ini tumbuh sejalan dengan adanya peningkatan aktivitas telekomunikasi seperti peningkatan traffic data internet,” ujar Amalia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement