Senin 18 Nov 2024 11:38 WIB

Program tak Rampung di Jabar jadi Bahan Debat, Ini Reaksi Ridwan Kamil

Ridwan Kamil mengaku heran kerap ditanya dengan kerjanya di masa lalu.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Arie Lukihardianti
Pasalon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono menyapa pendukung saat mengikuti debat ketiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/11/2024). Debat terakhir tersebut mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim yang dibagi atas enam subtema, yakni penanganan banjir, penataan pemukiman, penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Foto: Republika/Prayogi
Pasalon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono menyapa pendukung saat mengikuti debat ketiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/11/2024). Debat terakhir tersebut mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim yang dibagi atas enam subtema, yakni penanganan banjir, penataan pemukiman, penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat terakhir calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Ahad (17/11/2024), berjalan cukup seru. Beberapa kali para pasangan calon (paslon) saling serang satu sama lain.

Salah satu cagub yang paling banyak diserang adalah Ridwan Kamil atau RK. Cagub Jakarta nomor urut 1 itu kerap dipertanyakan mengenai sejumlah programnya di Kota Bandung dan Jawa Barat (Jabar) yang belum rampung hingga masa jabatannya berakhir. 

Baca Juga

Mantan Gubernur Jabar itu juga mengaku heran kerap ditanya dengan kerjanya di masa lalu. "Ya, karena saya juga heran ya, semua pertanyaannya tentang masa lalu. Sampai ada lagu khusus Rido diciptakan," ujar RK usai debat di Hotel Sultan, Ahad malam.

Meski demikian, ia menanggapi hal itu dengan santai. Pasalnya, banyak program yang telah dilakukannya selama menjadi kepala daerah, baik sebagai Wali Kota Bandung maupun Gubernur Jabar.  "Karena saya banyak kerja, mungkin ya masih banyak catatan, cerita," kata dia.

Menurut RK, pemimpin yang buruk adalah pemimpin yang tak mau mengambil risiko dan mengambil keputusan. Pasalnya, mereka takut untuk melakukan sesuatu yang besar. Namun, RK mengaku bukan bagian dari pemimpin yang tak mau ambil risiko. "Saya golongan yang mau berimajinasi, mengeksekusi, kadang berhasil, mayoritas berhasil, tapi ada kurang-kurangnya," kata dia.

Diketahui, beberapa kali RK diserang mengenai sejumlah programnya yang tak bisa direalisasi sebagai Gubernur Jabar. Salah satunya adalah rencana RK yang ingin memindahkan Gedung Sate ke Tegalluar yang tak juga terealisasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement