Selasa 19 Nov 2024 23:40 WIB

Di Hadapan Menag,  Waketum MUI: Jangan Sampai Kemenag Tidak Ada

Waketum MUI dukung terciptanya good governance di Kemenag

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar bersilaturahiim ke MUI.
Foto: Dok Istimewa
Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar bersilaturahiim ke MUI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud mendukung Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar untuk mewujudkan tata kelola yang baik di Kementerian Agama (Kemenag).

Menurut dia, Menag yang baru menjabat sudah seharusnya memperbaiki hal-hal yang dianggap masih kurang. 

Baca Juga

"Saya dukung sedukung-dukungnya menteri yang akan melakukan hal-hal yang masih dianggap kurang di waktu-waktu yang sudah lalu, memenuhi  keinginan rakyat bahwa kementerian itu good governance dan profesional," ujar Kiai Marsudi saat menerima kunjungan silaturahim Menag Narasuruddin dan jajarannya di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024). 

Dia pun bersyukur Menag Nasaruddin meringankan kakinya untuk silaturrahim, sehingga para pimpinan MUI bisa mendengarkan gagasan-gagasan barunya. Dia pun berharap, manajemen baru di Kemenag nantinya bisa membawa berkah. 

"Dalam konteks manajemen baru yang mudah-mudahan menambah berkah kebaikannya dan sesuatu yang kurang tinggal diperbaiki," ucap Kiai Marsudi. 

Sebelumnya, Kementerian Agama juga telah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 15 -17 November 2024 di Bogor, Jawa Barat. Dalam Rakernas ini, Kiai Marsudi sudah memberikan beberapa pesan kepada Menag. 

"Saya kemarin sudah sampaikan di Rakernas Kementerian Agamq, saya sudah minta sembilan hal. Jika ada hal lainnya atau ini memboboti itu, yang terpenting Kementerian Agama ke depan menjadi lebih baik, lebih baik, lebih baik. Itu yang disebut berkah," kata Kiai Marsudi. 

Dia menambahkan, Kementerian Agama sudah dipercaya untuk melakasanakan pekerjaan-pekerjaan terdahulu secara profesional. Karena itu, dia mewanti-wanti agar tidak ada lagi "pekerjaan" yang diambil dari tubuh Kemenag, seperti halnya urusan zakat, wakaf ataupun urusan haji yang kini sudah menjadi badan tersendiri. 

"Itu kita sudah dipercaya untuk mewakili, melaksanakan pekerjaan-pekerjaan terdahulu yang sudah ada. Kemudian, karena dia kurang profesional, diambil lagi, diambil lagi, diambil lagi. Jangan sampai Menteri Agama itu tidak ada. Harus tetap ada Kementerian Agama itu," jelas Kiai Marsudi. 

BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata

 

"Maka saya support benar-benar, mudah-mudahan masyarakat pun ikut menyupportnya dan Prof Dr KH Nasaruddin inilah sesungguhnya yang ke depan akan mampu membawa harapan-harapan kita," kata dia.

“Sebagai bagian dari dukungan terhadap kampanye pemerintah untuk mengadopsi pembayaran digital, PrismaLink terus berkomitmen membantu digitalisasi pembayaran di berbagai industri, termasuk pendidikan, kesehatan, makanan dan minuman, serta travel,” ucap Laksono.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement