Ahad 24 Nov 2024 10:14 WIB

Transgender Isa Zega Umroh Berbusana Muslimah? Ini Pendapat Tegas Komisi Fatwa MUI

Komisi Fatwa MUI tegaskan transgender adalah perbuatan menyimpang

Tangkapan layar video Isa Zega umroh dengan pakaian perempuan.
Foto: Tangkapan layar akun ig @mufti.anam
Tangkapan layar video Isa Zega umroh dengan pakaian perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Beberapa waktu terakhir, media sosial ramai memperdebatkan selebgram trasgender, Isa Zega yang bernama asli Syahrul Isa. Isa Zega menjadi perbincangan publik lantaran melaksanakan ibadah umroh ke tanah Suci dengan menggunakan pakaian wanita lengkap dengan hijab syar'i.

Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI), KH Muiz Ali mengecam perbuatan tersebut. Dia menyebut bahwa yang dilakukan oleh selebgram transgender tersebut adalah perbuatan menyimpang yang melanggar syariat islam.

Baca Juga

"Dalam istilah fikih, laki-laki yang berperilaku menyerupai perempuan disebut mukhannats, sedangkan perempuan yang menyerupai laki-laki disebut mutarajjilat," kata Kiai Muiz Ali, dikutip dari laman resmi MUI, Ahad (23/11/24).

"Baik mukhannats ataupun mutarajjilat termasuk perbuatan yang menyimpang. Sebab, keduanya sama halnya tidak menerima atas fitrah yang Allah jadikan dalam bentuk dan jenis aslinya, yakni sebagai laki-laki maupun perempuan," imbuhnya menjelaskan.

Dia menjelaskan bahwa Allah SWT sebagai pencipta bumi dan seisinya telah menciptakan manusia dalam dua jenis saja, yaitu laki-laki dan perempuan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Hujurat ayat 13:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan.”

Ayat ini menjadi bukti jelas bahwa penciptaan manusia adalah sebuah ketentuan ilahi yang tidak dapat diubah oleh keinginan manusia itu sendiri.

Sain itu, Kiai Muiz Ali juga memperkuat dengan hadits yang menyampaikan bahwa Rasulullah SAW dengan tegas melarang dan bahkan melaknati laki-laki yang menyerupai perempuan, serta perempuan yang menyerupai laki-laki. Hal ini tercermin dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، وَالمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

Artinya: “Rasulullah SAW melaknati laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR Bukhari). Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:

لَعَنَ رَسُوْلُ الله صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم الْمُخَنَّثِيْنَ مِنْ الرَّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنْ النِّسَاء وَ قَالَ أَخْرِجُوْهُمْ مِنْ بُيُوْتِكُمْ رواه البخاريّ

"Rasulullah SAW melaknat Laki-laki yang bertingkah laku seperti perempuan dan perempuan yang bertingkah laku seperti Laki-laki. Beliau bersabda,"usirlah mereka dari rumahmu." (HR Bukhari)

Larangan ini menegaskan bahwa perilaku menyerupai lawan jenis, baik dalam pakaian, perhiasan, gerak-gerik, maupun suara, adalah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam.

BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata

Hal ini diperkuat oleh pandangan Imam At-Thabary yang dikutip oleh Ibnu Bathal, yang menyebutkan bahwa tidak diperbolehkan bagi laki-laki menyerupai perempuan dalam hal yang menjadi kekhususan kaum perempuan, dan begitu pula sebaliknya.

لا يجوز للرجال التشبه بالنساء فى اللباس والزينة التى هى للنساء خاصة، ولا يجوز للنساء التشبه بالرجال فيما كان ذلك للرجال خاصة

“Tidak boleh bagi laki-laki menyerupai perempuan dalam persoalan pakaian dan perhiasan yang secara khusus dipergunakan oleh kaum hawa. Hal yang sama berlaku juga sebaliknya, perempuan tidak boleh menyerupai laki-laki.” (Ibnu Bathal, Syarah Shahih Bukhari, jilid IX, halaman 140).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement