Selasa 26 Nov 2024 15:09 WIB

Prabowo Rapat Bahas Ketahanan Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru

Mentan Amran mengaku, diminta hadir oleh Prabowo untuk melaporkan ketahanan pangan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto membahas isu ketahanan pangan hingga harga bahan pokok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 bersama para menteri Kabinet Merah Putih dan kepala lembaga di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024) siang WIB. "Persiapan Nataru (Natal dan Tahun Baru)," kata Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).

Usai Zulhas tiba, sejumlah menteri lain yang turut menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, untuk menghadiri rapat internal bersama Presiden Prabowo. Mereka adalah  Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono.

Baca Juga

Sebelum memasuki Istana, Mentan Amran mengaku, diminta hadir oleh Presiden Prabowo untuk melaporkan perkembangan ketahanan pangan ke depan. "Ini masalah ketahanan pangan. Kita diminta melaporkan perkembangan dan perencanaan ke depan," katanya.  Untuk persiapan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Amran mengaku, diminta untuk menjaga stok pangan tetap aman. 

Dirut Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan, saat ini stok beras yang dikelola melalui cadangan beras pemerintah (CBP) terbilang aman sebesar 2 juta ton. "Ya cukup stok kita. (Beras) dua juta ton aman. (Komoditas) yang lain-lain dicukupkan," kata Wahyu.

Untuk komoditas yang perlu perhatian khusus, Wahyu menanti arahan Presiden Prabowo setelah pertemuan internal. Namun demikian, menurut dia, sejauh ini tidak ada pembahasan soal importasi beras.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement