Selasa 26 Nov 2024 17:16 WIB

Unilever Indonesia Jual Bisnis Es Krimnya Rp 7 Triliun, Sahamnya Langsung Anjlok

Unilever menjual bisnis tersebut kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia.

Logo Unilever Indonesia.
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Logo Unilever Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjual bisnis es krimnya sebagai upaya untuk kembali ke inti bisnis perusahaan. Unilever menjual bisnis tersebut kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp 7 triliun.

Dikutip dari keterbukaan informasi pada Selasa (26/11/2024), Unilever menyepakati transaksi tersebut pada 22 November 2024.

Baca Juga

Sekretaris Perusahaan Unilever Padwestiana Kristanti mengatakan, pada tanggal penandatanganan transaksi, pembeli memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan sebagaimana dimaksud dalam POJK Nomor 42/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan di mana perusahaan induk akhir dari perseroan dan pembeli adalah pihak yang sama, yaitu Unilever PLC. Namun, pada saat pelaksanaan dan penyelesaian transaksi, pembeli tidak lagi memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan.

"Perseroan akan meminta persetujuan para pemegang saham pada rapat umum pemegang saham (RUPS) dan para pemegang saham independen pada RUPS independen yang masing-masing akan diselenggarakan," ungkap keterbukaan informasi tersebut.

Penjualan bisnis es krim dilakukan sehubungan dengan rencana yang diumumkan oleh Grup Unilever untuk memisahkan bisnis es krim globalnya. Penjualan tersebut akan memungkinkan Perseroan merealisasikan nilai investasinya dalam bisnis es krim di Indonesia dan mengembalikan nilai tersebut kepada para pemegang sahamnya dalam jangka pendek, serta berfokus kembali pada bisnis intinya yang tersisa untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dalam jangka panjang.

Seiring dengan kabar tersebut sentimen pasar pada saham Unilever justru negatif. Saham Unilever anjlok 2,35 persen ke level 1.870. Sementara, dalam sebulan terakhir, saham Unilever sudah turun 4,83 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement