Jumat 06 Dec 2024 13:57 WIB

PVMBG Imbau Wisatawan Waspada Erupsi Freatik Gunung Tangkuban Parahu

Erupsi freatik jika terjadi dapat disertai hujan abu dan lontaran material

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Hutan Gunung Tangkuban Parahu, Bandung, Jawa Barat terbakar, Rabu (4/9/2024).
Foto: Tangkapan Layar/ Fauzi Ridwan
Hutan Gunung Tangkuban Parahu, Bandung, Jawa Barat terbakar, Rabu (4/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai erupsi freatik Gunung Tangkuban Parahu. Namun, mereka memastikan kondisi Gunung Tangkuban Parahu berada dalam level satu atau normal.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi erupsi freatik yaitu erupsi yang tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan. Erupsi freatik jika terjadi dapat disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah. "Perlu diwaspadai potensi berupa erupsi freatik," ujar Wafid melalui keterangan resmi yang diterima, Jumat (6/12/2024).

Baca Juga

Wafid mengatakan sifat erupsi Gunung Tangkuban Parahu lebih didominasi jenis erupsi freatik yang disebabkan terjadinya kontak antara air dengan magma atau material panas dalam gunung api. Tanpa ada keluarnya magma ke permukaan. "Saat air (air tanah, air hujan atau danau kawah) bertemu dengan material vulkanik panas, terjadi pemanasan yang sangat cepat menghasilkan uang dengan tekanan tinggi dan menghasilkan erupsi freatik," kata dia.

Ia menyebut aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu sendiri saat ini didominasi oleh jenis gempa berfrekuensi rendah yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal atau dekat permukaan. Peningkatan gempa berfrekuensi rendah ini berkorelasi dengan pergerakan intensitas hembusan gas.

"Peningkatan ini dapat terjadi karena perubahan tekanan di kedalaman dangkal, sementara itu indikasi akumulasi tekanan dari magma dalam yang belum teramati," katanya.

Dengan status level I atau normal, ia merekomendasikan masyarakat dan wisatawan tidak mendekat ke dasar kawah, tidak berlama-lama. Serta tidak menginap di area kawasan kawah-kawah aktif yang berasa di Gunung Tangkuban Parahu.

"Segera menjauh atau meninggalkan kawah jika teramati peningkatan intensitas atau ketebalan asap kawah dan atau tercium bau gas menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik," kata dia.

Wafid melanjutkan masyarakat diimbau tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Serta tidak terpengaruh isu tentang erupsi Gunung Tangkuban Parahu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement