Ahad 08 Dec 2024 17:17 WIB

PP Muhammadiyah Imbau PTMA Tutup 'Prodi Lama'

Sambut Era 5.0, Muhammadiyah berencana dirikan universitas khusus bidang IT.

Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diklitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Bambang Setiaji.
Foto: dok ist
Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diklitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Bambang Setiaji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah siap menyongsong era Revolusi Industri 5.0. Fase itu adalah perkembangan lebih lanjut dari Revolusi Industri 4.0, terutama dalam hal penggabungan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan robotika dengan keahlian dan inovasi manusia.

Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diklitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Bambang Setiaji mengungkapkan harapannya kepada seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA). Untuk diketahui, saat ini Persyarikatan memiliki 164 unit PTMA yang seluruhnya tersebar di Indonesia, kecuali Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Baca Juga

Prof Bambang Setiaji berharap, rektor-rektor PTMA terus berinovasi untuk mempersiapkan kampus masing-masing dalam menyambut Revolusi Industri 5.0. Caranya adalah dengan menutup program-program studi (prodi) yang tidak lagi relevan dengan dinamika zaman tersebut.

"Saya berharap PTMA bertransformasi dengan menutup prodi-prodi 'lama' dan beralih pada prodi-prodi di bawah (Revolusi Industri) 4.0 dan 5.0. Saya sudah teriak-teriak kepada PTMA agar jangan membuka prodi-prodi yang sudah 'lewat' masanya," ujar Prof Bambang saat dihubungi Republika, Sabtu (7/12/2024).

Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) itu juga mendorong perkembangan prodi teknologi informasi (information technology/IT) karena inilah yang relevan dengan Era 4.0 dan 5.0. Bahkan, lanjut dia, PTMA diharapkan "berani" mendirikan fakultas IT sehingga semakin membuat penjurusan IT kian terspesialisasi.

"Misal, ada (prodi) cybersecurity, big data, cloud accounting, dan sebagainya. Itu semua akan dibutuhkan dunia kerja di masa kini dan depan, sebagai (profesi) pekerjaan baru," ucap Prof Bambang.

"Para rektor (PTMA) kelihatannya sudah nyaman dengan keberhasilan yang lama, belum kepada keberhasilan yang baru. Maka kami harap, segera berubah. Dirikanlah prodi-prodi baru. IT supaya menjadi fakultas yang lepas dari (Fakultas) Teknik," sambung dia.

Bambang mengingatkan, negara-negara yang memiliki perkembangan digital pesat seperti India sudah memiliki universitas yang khusus menggarap sektor IT. Karena itu, Muhammadiyah pun berikhtiar mendirikan sebuah universitas yang khusus IT.

"Kami sedang merencanakan mendirikan kampus khusus IT. Muhammadiyah Information Technology atau MIT. Ini akan kami dirikan di kota besar Indonesia," tukas dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement