REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Suriah Wajid Fauzi menilai situasi di Suriah hanya sebagai sebuah pergantian kekuasaan dan berharap hubungan persahabatan kedua negara tetap terjaga.
"Apa yang sedang kita saksikan ini sesungguhnya adalah sebuah pergantian kekuasaan dari sebuah negara," kata Dubes Wajid dalam sebuah acara diskusi daring yang digelar pada Rabu (11/12).
Pernyataan itu ia sampaikan untuk menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan intervensi asing di balik runtuhnya kekuasaan rezim Bashar al-Assad di Suriah.
Dubes Wajid menegaskan bahwa situasi yang tengah terjadi di Suriah adalah sebuah pergantian kekuasaan dari sebuah negara dan hal itu bisa terjadi di mana-mana.
"Jadi, kita sebagai Bangsa Indonesia melihat ini sebagai satu pergantian kekuasaan di sebuah negara. Negaranya adalah Suriah dan Suriah itu sekarang dari dahulu adalah sahabat Indonesia," kata dia.
Dia menegaskan kembali bahwa sikap Indonesia terhadap situasi di Suriah saat ini adalah akan terus mengikuti secara dekat situasi yang terjadi dan Presiden Indonesia menilai persoalan di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui proses transisi yang inklusif, demokratik, damai, serta mengedepankan kepentingan dan keselamatan rakyat.