REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Setidaknya 35 warga Palestina syahid pada Kamis pagi dalam pemboman Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza. Israel juga menyerang konvoi bantuan dan pengantre makanan dan menewaskan belasan orang.
Anak-anak dan perempuan termasuk di antara tujuh orang yang syahid ketika sebuah bangunan tempat tinggal di Jalan al-Jalaa Kota Gaza dibom, dilaporkan kantor berita WAFA. Sebanyak 15 orang lainnya tewas dalam pemboman sebuah rumah tempat para pengungsi berlindung, di sebelah barat kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah, tambah badan tersebut.
Sebuah klip video yang dibagikan oleh media lokal Palestina di Gaza menunjukkan jenazah yang ditumpuk di kamar mayat yang dilaporkan merupakan personel keamanan konvoi bantuan yang menjadi sasaran di sebelah barat Khan Younis.
Serangan tersebut yang terbaru yang dilakukan pasukan Israel terhadap pekerja bantuan kemanusiaan, konvoi dan mereka yang berusaha membantu masuknya makanan dan pasokan lainnya dengan aman ke Gaza. Wilayah terkepung itu kini dilanda kekurangan pangan dan ketakutan akan kelaparan, utamanya di bagian utara.
Operasi darat dan pengepungan militer Israel telah berlangsung selama beberapa minggu di utara Gaza. Pada Ahad malam, setidaknya 10 warga Palestina syahid saat mengantri untuk membeli tepung dalam serangan Israel di Rafah, yang juga berada di selatan Jalur Gaza.
Militer Israel belum mengomentari serangan terbaru yang dilaporkan terhadap penjaga keamanan yang melindungi kiriman bantuan.
A grieving child prays over his family members who were killed yesterday in an Israeli airstrike in central Gaza. pic.twitter.com/SfsreSyBHW
— WAFA News Agency - English (WAFANewsEnglish) December 11, 2024
Aljazirah Arabia juga melaporkan bahwa enam orang, termasuk anak-anak, syahid dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan perumahan di barat Kota Gaza di utara Jalur Gaza pada dini hari Kamis pagi. Sementara jumlah syuhada meningkat menjadi 13 orang setelah serangan Israel. pemboman sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat, di Gaza tengah.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa setidaknya 44.805 warga Palestina kini telah terbunuh dan 106.257 terluka dalam perang Israel yang tak henti-hentinya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan bahwa mereka telah mengambil “keputusan sulit” untuk menghentikan pengiriman bantuan melalui penyeberangan utama ke Jalur Gaza pada Desember.
Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan pada saat itu bahwa operasi kemanusiaan menjadi “sangat mustahil” karena “pengepungan yang sedang berlangsung, rintangan dari otoritas Israel, keputusan politik untuk membatasi jumlah bantuan, kurangnya keamanan pada jalur bantuan dan penargetan polisi setempat” yang mengamankan konvoi bantuan.
Dia meminta Israel untuk memastikan bantuan mengalir ke Gaza dan mengatakan entitas Zionis itu “harus menahan diri dari serangan terhadap pekerja kemanusiaan”.
Pada Rabu, Lazzarini mengatakan bahwa konvoi bantuan gabungan PBB mampu menyediakan pasokan makanan mendesak bagi 200.000 orang di wilayah selatan dan tengah Jalur Gaza, setelah bantuan kembali melewati perbatasan Karem Abu Salem antara Gaza dan Israel. Dengan “kemauan politik”, kata Lazzarini, pengiriman bantuan dengan aman ke Gaza bisa dilakukan.
“Kami perlu meningkatkan dukungan kami kepada masyarakat Gaza [dan] membutuhkan semua pihak untuk terus memfasilitasi akses kemanusiaan yang aman, tanpa hambatan [dan] tanpa gangguan untuk memastikan bantuan menjangkau mereka yang paling membutuhkan,” tulisnya dalam sebuah postingan di media sosial. media.
Berbicara kepada wartawan di New York pada Rabu setelah kembali dari Jalur Gaza, Haoliang Xu, administrator Program Pembangunan PBB, mengatakan kondisi di Gaza tidak seperti yang pernah dia lihat sebelumnya.
“Saya telah mengalami banyak konflik dan situasi bencana, dan saya dapat mengatakan bahwa saya belum pernah melihat kehancuran seperti yang saya lihat di Gaza sepanjang karier saya,” katanya. “Yang saya tahu, setidaknya selama sebulan terakhir, tidak ada buah dan sayur segar yang diimpor” ke Gaza, tambahnya.