Jumat 13 Dec 2024 22:51 WIB

PPATK: Deposit Judol pada 2024 Capai Rp43 T, 80 Persen Masyarakat Berpenghasilan Rendah

PPATK juga mengungkap transaksi dari judi daring bisa dialihkan ke mata uang kripto.

Ilustrasi dompet digital (e-wallet). Kementerian Komunikasi meminta dompet digital menindak aktivitas judi online di platform mereka.
Foto: Freepik
Ilustrasi dompet digital (e-wallet). Kementerian Komunikasi meminta dompet digital menindak aktivitas judi online di platform mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Analisis dan Pemeriksaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Danang Tri Hartono, mengatakan bahwa deposit atau uang jaminan dalam rekening masyarakat untuk judi daring mencapai Rp43 triliun hingga kuartal III 2024. Danang, mengungkapkan deposit masyarakat untuk kegiatan ilegal itu terus meningkat sejak 2023, yakni sebanyak Rp34 triliun sehingga kondisi itu dinilai sangat memprihatinkan.

Baca Juga

"Kami cermati bahwa deposit masyarakat ke perjudian daring pada 2023 sebanyak Rp34 triliun, lalu tahun 2024 sampai kuartal III itu mencapai Rp43 triliun, jadi bisa dibayangkan 10 atau 20 persen dipakai untuk operasional, sisanya berapa? Rp30 triliun lebih?" kata Danang, Jumat (13/12/2024).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, transaksi dari perjudian daring bisa dialihkan ke mata uang kripto. Sehingga aktivitas ilegal itu semakin sulit dibendung transaksinya.

"Jadi, kripto ini bukan untuk trading tetapi memfasilitasi transaksi yang sebagiannya adalah transaksi dari tindak pidana termasuk judi daring, jadi jumlah uang triliunan itu kami prediksi dialihkan ke kripto," ujar dia.

Danang mengakui bahwa memang cukup sulit untuk memberantas tindak pidana itu. Sebab, masyarakat masih banyak yang tergiur untuk meraup uang yang banyak dalam waktu singkat, walaupun sudah terbukti kalah berulang kali.

"Sulit diberantas dan menyedihkan, bisa dilihat dia marah-marah, frustrasi, pengumpat, tapi tetap deposit, 80 persen masyarakat yang berpenghasilan rendah, mengenaskan," kata dia saat menceritakan curhatan salah seorang masyarakat yang bermain judi daring.

Dia menjelaskan, bila ingin memberantas judi daring, maka dibutuhkan keterlibatan semua pihak dan tidak hanya Pemerintah Indonesia semata, karena angka deposit pemain judi daring sudah sangat tinggi. Hal itu membuat negara semakin sulit untuk membumihanguskan tindak pidana tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement