Ahad 15 Dec 2024 06:40 WIB

KH Zainuddin MZ, Sang Dai Sejuta Umat

Inilah kisah awal mula KH Zainuddin MZ dikenal luas di level nasional.

KH Zainuddin MZ
KH Zainuddin MZ

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KH Zainuddin MZ pada mulanya merupakan dai yang "sebatas" dikenal di area Jakarta dan sekitarnya. Keadaan berubah sejak dirinya didekati pihak Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 1977, PPP mulai mendekati KH Zainuddin MZ. Tujuannya, menggaet sang mubaligh untuk menjadi seorang juru kampanye.

Baca Juga

Waktu itu, Zainuddin bersahabat baik dengan Ridwan Saidi, koordinator kampanye PPP. Sejak pemilu tersebut dan berikutnya, ia tidak jarang tampil di atas panggung untuk mengampanyekan partai tersebut.

Jumlah hadirin bisa mencapai puluhan ribu orang. Apalagi, ada penampilan sang Raja Dangdut Rhoma Irama. Penampilan musisi yang juga konsen pada dakwah Islam itu semakin menarik perhatian massa.

Di sinilah KH Zainuddin MZ mulai menyadari besarnya potensi umat Islam di Tanah Air. “Bagaimana kalau puluhan ribu umat itu diajak ke kebaikan, disadarkan dari kealpaan mengabdi kepada Allah, dan merealisasi ukhuwah Islamiyyah,” kenang dia, seperti dikutip buku Dakwah & Politik (1997).

Setahun setelah pemilu 1982, dia mulai meninggalkan panggung politik. Alasannya, semata-mata ingin lebih bebas dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Semenjak dekat dengan PPP, pada masa itu dia mulai dicurigai membawa pesan politik-praktis tertentu. Apalagi, partai berwarna dominan hijau itu merupakan oposan pemerintah.

Jalan masih terbuka lebar baginya untuk meluaskan jangkauan dakwah. Sebuah perusahaan rekaman menawarkan kerja sama kepadanya. Dengan begitu, ceramah-ceramahnya dapat didokumentasikan ke dalam pita kaset.

Alhasil, seluruh lapisan masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, dapat mengenalnya. Radio-radio swasta mulai menyiarkan rekaman ceramahnya. Beberapa lama kemudian, stasiun-stasiun televisi juga mengundangnya untuk tabligh akbar siaran langsung.

Mulai dikenal luas

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement