Senin 16 Dec 2024 10:00 WIB

Jelang Pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi, IHSG Anjlok 1,3 Persen

IHSG dibuka anjlok 95,01 poin atau 1,30 persen ke posisi 7.229,78.

Karyawan mengamati layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin diperkirakan bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap "wait and see" menjelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. IHSG dibuka anjlok 95,01 poin atau 1,30 persen ke posisi 7.229,78. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 10,82 poin atau 1,25 persen ke posisi 854,89.

"IHSG berpeluang menguat terbatas pada awal pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (16/12/2024).

Baca Juga

Dari mancanegara, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan menyelenggarakan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17 dan 18 Desember 2024 pekan ini.

Berdasarkan FedWatch Tool dari CME, perdagangan pasar menunjukkan hampir 97 persen kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed, namun, investor memperkirakan kemungkinan jeda untuk Januari 2025.

Dari regional, China akan merilis beberapa data ekonomi, pada Senin (16/12), China akan merilis produksi industri China secara tahunan sejak periode Januari hingga November 2024 dan pada akhir pekan, bank sentral China (PBoC) akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada periode Desember 2024.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan beserta data ekspor dan juga impor periode November 2024, yang diproyeksikan masih akan berlanjut surplus pada November 2024. Namun demikian, surplus diproyeksikan akan menyusut seiring tingginya impor.

Konsensus memproyeksi bahwa ekspor masih akan tumbuh 6,07 persen year on year (yoy), sementara impor juga naik 6,36 persen (yoy) pada November 2024.

Selain itu, pada pagi ini, menteri-menteri ekonomi Kabinet Merah Putih akan mengumumkan isi paket kebijakan ekonomi.

Sementara itu, Wall Street ditutup stabil dan hampir tidak berubah pada Jumat (13/12). Namun indeks bursa Amerika Serikat (AS) ini sedikit melambat pada sesi sebelumnya, setelah rilis data ekonomi AS yang kurang memuaskan jelang pertemuan Bank Sentral AS atau The Fed pada pekan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) tercatat turun 86,06 poin atau 0,20 persen ke level 43.828,06, indeks S&P 500 hampir turun 0,16 poin atau 0,00 persen ke level 6.051,09, indeks Nasdaq Composite naik 23,88 poin atau 0,12 persen ke posisi 19.926,7.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 75,36 poin atau 0,19 persen ke level 39.545,80, indeks Shanghai menguat 1,62 poin atau 0,05 persen ke posisi 3.393,50, indeks Kuala Lumpur melemah 3,35 poin atau 0,21 persen ke posisi 1.605,40, dan indeks Straits Times menguat 6,06 poin atau 0,16 persen ke 3.817,21.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement