KINGDOMSRIWIJAYA – Dunia sastra Indonesia akan menandai penutupan tahun 2024 dengan sebuah peluncuran buku kumpulan puisi karya penyair asal Yogyakarta, Afnan Malay berjudul “Buku Fiksi Mulyono”.
Peluncuran buku tersebut akan berlangsung, Selasa, 17 Desember 2024 bertempat di NATAN Book Store & Café cabang Jakarta beralamat di Jalan Cisanggiri V no 12, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 16.00 - 19.00 WIB.
“Peluncuran buku ini dilaksanakan ‘Komunitas Rembuk Ide dan Puisi Taman’ sekaligus diskusi buku kumpulan puisi karya Afnan Malay. Afnan akan berbagi ide tentang berbagai hal, termasuk sumber inspirasinya, proses buku tersebut dan apa substansinya”, kata Nasir Tamara pemilik NATAN Book Store & Café, Ahad (15/12).
Nasir Tamara yang juga penulis buku dan anggota International Author Forum akan mengulas buku kumpulan puisi “Buku Fiksi Mulyono” dari sudut pandang sastra dan politik. Penulis dan editor buku Swary Utami Dewi akan menjadi moderator. Selain diskusi acara peluncuran buklu akan diisi pembacaan puisi-puisi karya Afnan Malay dari peserta terpilih.
Menurut Nasir Tamara yang juga wartawan senior dan penulis buku berjudul “Revolusi Iran”, “Politik Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami gonjang-ganjing yang membangkitkan berbagai kritik tajam. Salah satu bentuk kritik tersebut diekspresikan dalam bentuk puisi. Afnan Malay, aktivis yang juga penyair, memotret segala bentuk rasa dan opininya terhadap kekuasaan”.
Bagi Nasir Tamara yang pernah bergabung di Harian Republika, kritik-kritik tajam dalam puisi mencerminkan kondisi sosial politik dunia yang cenderung mengabaikan demokrasi seperti banyak terjadi di dunia, contoh terakhir pemakzulan Presiden di Korea Selatan.
Sementara itu Afnan Malay di laman media sosialnya menuliskan ucapan terima kasih kepada beberapa tokoh, Rocky Gerung, Denny JA, Nasir Tamara yang tiba-tiba mengontak dan menyediakan tempat untuk mendiskusikan kumpulan puisi Buku Fiksi Mulyono. juga Tami Swary Dewi yang akan menjadi moderator.
Pada bagian lain Afnan Malay menulis:
seperti pantomim
kita bergerak terus (2023)
Afnan Malay adalah penyair yang terus bergerak, terus gelisah dan itu sudah dilakukannya bersama gerakan mahasiswa sejak masih menjadi mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM). Dalam berbagai aksi, Afnan Malay yang juga aktivis pers mahasiswa bergabung dengan Majalah Balairung UGM, setiap aksi turun ke jalan dikenal kerap membacakan “Sumpah Mahasiwa”.
Sumpah Mahasiswa
Kami mahasiswa-mahasiswi Indonesia mengaku,
Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan.
Berbangsa satu, bangsa yang gandrung keadilan.
Berbahasa satu, bahasa kebenaran
Sumpah Mahasiswa ini dibuat dan dibacakan Afnan Malay saat ia masih menjadi mahasiswa Fakultas Hukum UGM dan dibacakan saat berorasi pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda, di Gedung Litbang Fisipol, Sekip, Yogyakarta, 29 Oktober 1988.
Kehadiran buku kumpulan puisi Buku Fiksi Mulyono mendapat dukungan dan reaksi beragam, khususnya dari para aktivis mahasiswa Yogyakarta tahun 1980-an. Moh Thoriq mantan aktivis pers mahasiswa Balairung di laman media sosialnya menulis:
“Penyair Kok Cair. Biasanya Afnan Malay mimik mukanya sentrap sentrup, seperti orang kena flu seminggu. Kok tumben malam ini wajahnya sumringah”. Afnan merespon, “Buku puisiku wis dipesen Denny 200 eksempar. Iki lagi ku sasar wong liya, agar laku 1.000 eks”, katanya sambil senyam senyum. Ooalaaah....”
“Yawis rasah crigis, ayo traktir aku”, kataku.
“Tapi nganu......”.
"Rasah topa tapi", kataku.”
Pada peluncuran buku Buku Fiksi Mulyono di NATAN Book Store & Café cabang Jakarta, Nasir Tamara mengingatkan, “Undangan terbatas dan konfirmasi kehadiran bisa melalui Tami di 085281349200”.
Anda berminat hadir dan membeli bukunya, segera daftar. (maspril aries)