Rabu 18 Dec 2024 19:39 WIB

Gisela Cindy Bagikan Tips Hidup di Luar Negeri, Cocok Buat yang Mau Merantau

Gisela Cindy memutuskan merantau di Kanada pada 2012.

Gisela Cindy. Gisela membagikan tips hidup di luar negeri.
Foto: Dok. Wise
Gisela Cindy. Gisela membagikan tips hidup di luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gisela Cindy, aktris cilik yang memulai kerier di dunia hiburan kini telah menempuh jalan hidup di Kanada. Pada 2012, Gisela memutuskan untuk melanjutkan studinya di negara itu.

Sejak saat itu, ia menetap di Kanada dan membangun kehidupan barunya di sana. Dia membagikan tiga tips penting dari pengalamannya untuk para calon migran. Apa saja itu?

Baca Juga

1. Melakukan riset mengenai biaya hidup di negara tujuan

Menurut dia, sebelum pindah ke luar negeri, penting untuk melakukan riset dan memahami besaran biaya hidup di negara tujuan, terutama biaya akomodasi, yang menjadi biaya terbesar. Bagi mereka yang pindah melalui jalur visa kerja, memahami biaya hidup juga penting agar lebih selektif dalam melamar pekerjaan di luar negeri, sehingga dapat memastikan gaji yang ditawarkan dapat mencukupi biaya hidup.

“Dulu waktu memutuskan pindah sangat spontan, dan sejujurnya saya tidak sempat melakukan banyak riset tentang biaya hidup di Kanada. Saya cukup beruntung karena memiliki teman Indonesia di Kanada dan ada agensi pendidikan internasional di Indonesia yang bantu mencarikan tempat tinggal mengurus proses administrasinya,” kata Gisela dalam siaran tertulis yang diterima Republika.co.id pada Rabu (18/12/2024).

Gisela menyebut perjalanan setiap orang memiliki tantangannya masing-masing. "Jadi sebaiknya lakukan riset menyeluruh tentang biaya hidup di sini untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang berapa banyak dana awal yang akan dibutuhkan," ujarnya.

2. Bersiap-siaplah untuk investasi dalam pendidikan

Gisela memulai perjalanan pindah ke luar negeri dengan melanjutkan pendidikan tingginya di Kanada. Meskipun biaya kuliah luar negeri bisa mahal, statusnya sebagai mahasiswa internasional memberikan Gisela kesempatan untuk bekerja sambil belajar. Tak hanya itu, hal ini juga membantu Gisela mendapatkan pekerjaan full-time dan akhirnya memenuhi syarat untuk mendapatkan permanent residency.

Salah satu proses mendapatkan permanent residency di Kanada didasarkan pada sistem poin yang disebut Comprehensive Ranking System (CRS). Faktor seperti pendidikan, pengalaman kerja, kemampuan bahasa, dan jabatan pekerjaan berkontribusi pada jumlah poin yang dikumpulkan.

“Semakin tinggi title pekerjaan dan banyaknya pengalaman, nilai poinnya semakin tinggi,” ujar Gisela.

“Satu tahun setelah aku kerja full-time sudah berhasil dapat permanent residence," kata dia lagi.

Selain melanjutkan pendidikan tinggi, calon migran asal Indonesia juga perlu mempersiapkan diri untuk mengikuti sertifikasi dan kursus bahasa asing sesuai dengan negara yang dituju, yang juga dapat menambah biaya tambahan sebelum pindah ke luar negeri.

3. Perhatikan biaya dan markup nilai tukar ketika mengirim uang ke luar negeri

Jika berencana mengirim uang ke luar negeri, seperti ke rekening bank lokal di negara tujuan, penting untuk memilih penyedia layanan yang menawarkan nilai kurs tengah, seperti yang bisa kita lihat di Google. “Dulu keluarga di Indonesia sering kirim uang ke saya menggunakan layanan pengiriman uang tradisional, tapi ternyata biaya transfernya mahal banget. Selain itu, saya menyadari bahwa kursnya juga di-markup," ujarnya.

Dia kemudian menemukan Wise, yang menawarkan biaya rendah dan nilai tukar yang transparan. "Saya juga bisa memantau nilai tukar melalui aplikasi di HP dan mendapatkan notifikasi nilai tukar secara real-time, yang sangat membantu setiap kali saya perlu menerima atau mengirim uang ke luar negeri,” ungkap Gisela.

Melalui pengalamannya ini, Gisela berharap tips yang dibagikannya dapat membantu masyarakat Indonesia yang berencana untuk bekerja atau menetap di luar negeri, sehingga mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan dan dapat meraih kesuksesan di negara tujuan mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement