TOPNEWS62.COM — Beberapa hari terakhir, penjajah kembali melancarkan serangan ke Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) dan wilayah sekitarnya, menyebabkan banyak korban syahid dan terluka serta kerusakan yang cukup parah.
Direktur RS Indonesia, dr. Marwan Al-Sultan, melalui pesan teks pada Rabu (18/12), menyampaikan bahwa serangan terbaru telah merusak bagian rangka atap dan jendela Rumah Sakit. “Beberapa pasien dan seorang perawat terluka parah di wajahnya akibat serangan ini,” ujar dr. Marwan. Ia juga menambahkan bahwa serangan terjadi di tengah kondisi yang semakin kritis tanpa pasokan makanan, bahan bakar, dan air.
“Tolong selamatkan Rumah Sakit Indonesia, tim medis, serta pasien. Lakukan yang terbaik untuk menjaga Rumah Sakit Indonesia tetap beroperasi,” imbuhnya.
Penjajah Israel mulai menargetkan RS Indonesia dan area di sekitarnya sejak Sabtu (14/12) dini hari, sekitar pukul 02.30 waktu Gaza. Menurut staf lokal RS Indonesia, tank-tank sempat mengepung area tersebut, namun tidak masuk ke dalam kompleks rumah sakit.
Pada Senin (16/12) tengah malam, serangan kembali terjadi tepat pukul 23.59 hingga menjelang Selasa dini hari (17/12). Serangan langsung mengarah ke kamar pasien, memaksa seorang pasien yang tengah kesulitan bergerak untuk keluar menuju koridor demi menghindari peluru. “Penembakan terus-menerus ini sangat membahayakan keselamatan para pasien yang berada di dalam Rumah Sakit,” ujar staf tersebut.
Selain RS Indonesia, sejumlah wilayah di sekitarnya juga menjadi target serangan. Pada Selasa (17/12), dua kali serangan dilancarkan ke Sekolah Khalifa bin Zayed yang hanya berjarak 200 meter dari RS Indonesia. Serangan ini menyebabkan banyak korban syahid dan luka, termasuk anak-anak. Staf RS Indonesia sempat berusaha mengevakuasi jenazah para martir, namun hanya satu jenazah yang berhasil dipindahkan dan dimakamkan di kompleks Rumah Sakit.
Serangan terbaru lainnya terjadi di wilayah Tal al-Zaatar pada Rabu pagi (18/12) sekitar pukul 02.00 waktu Gaza. Jenazah para korban syahid terlihat bergelimpangan di sekitar RS Indonesia akibat serangan tersebut.
Sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023, penjajah Israel terus melancarkan serangan brutal dan pengepungan terhadap RS Indonesia. Dampaknya, kerusakan sangat parah terjadi di hampir seluruh bagian Rumah Sakit, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung di Gaza.