Ahad 22 Dec 2024 18:54 WIB

Malam Tahun Baru, Sejumlah Jalan di Yogya Diberlakukan Buka Tutup

Diperkirakan delapan juta orang masuk Yogya selama libur Nataru.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Mas Alamil Huda
Wisatawan menghabiskan waktu senja saat libur Nataru 2023 di jalur pedesterian Malioboro, Yogyakarta, Ahad (24/12/2023. Menurut survei Kementerian Perhubungan bahwa akan ada pergerakan 9,6 juta wisatawan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Salah satu tempat wisata yang masih menjadi favorit yakni Tugu Pal Putih, Malioboro, dan Keraton Yogyakarta (Gumaton).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Wisatawan menghabiskan waktu senja saat libur Nataru 2023 di jalur pedesterian Malioboro, Yogyakarta, Ahad (24/12/2023. Menurut survei Kementerian Perhubungan bahwa akan ada pergerakan 9,6 juta wisatawan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Salah satu tempat wisata yang masih menjadi favorit yakni Tugu Pal Putih, Malioboro, dan Keraton Yogyakarta (Gumaton).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas selama perayaan malam tahun baru 2025, utamanya di kawasan Malioboro dan sekitarnya. Rekayasa yang disiapkan yakni dengan menerapkan sistem buka tutup sejumlah ruas jalan.

Arus lalu lintas di kawasan rawan kemacetan, seperti kawasan Malioboro dan simpang empat Tugu Yogyakarta akan menjadi prioritas utama. Pasalnya, kawasan tersebut dijadikan lokasi perayaan malam tahun baru hampir tiap tahun di Kota Yogyakarta.

Baca Juga

“Pada malam tahun baru juga disiapkan manajemen lalu lintas, seperti penutupan Jalan Malioboro, simpang empat Tugu, dan jalan lain dengan sistem buka tutup menyesuaikan kondisi lalu lintas di lapangan,” kata Kepala Dishub Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, dikutip Ahad (22/12/2024).

Agus menuturkan, pihaknya siap menghadapi lonjakan wisatawan yang akan masuk ke Kota Yogyakarta selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Diperkirakan 9,4 juta wisatawan yang masuk ke DIY, dan sebagian besarnya akan memasuki Kota Yogyakarta.

“Versi Kementerian Pariwisata bisa menyentuh delapan juta orang (bergerak ke Yogya). Kalau yang keluar dari Yogyakarta ini lebih sedikit dari pada yang masuk. Jadi memang Yogyakarta ini sebagai destinasi,” ucap Agus.

Untuk menghadapi lonjakan wisatawan tersebut, pihaknya menyiagakan personel di kawasan wisata, termasuk di pusat-pusat keramaian. Selain itu, penyediaan kantong parkir resmi juga dilakukan mengingat akan banyaknya pergerakan di Kota Yogyakarta selama Nataru.

Agus menuturkan, selama libur Nataru biasanya bus-bus yang masuk di Yogyakarta misalnya di Tempat Khusus Parkir (TKP) resmi lebih normal. Hal ini dikarenakan saat libur Nataru kebanyakan dari rombongan keluarga.

Sedangkan, rombongan yang berlibur menggunakan bus tidak begitu banyak. Agus menuturkan, saat ini rata-rata ada sekitar 100 bus yang parkir atau masuk di TKP resmi Pemkot Yogyakarta.

“Moda transportasi bus kebanyakan untuk aktivitas komunal, baik itu sekolah maupun kelompok masyarakat. Sedangkan libur Natal dan Tahun Baru lebih identik ke family,” jelasnya.

Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli Satlantas Polresta Yogyakarta, Iptu Jayeng Hadi Harjasa mengatakan, pihaknya akan mengatur keluar masuk lalu lintas wilayah Yogyakarta saat libur Nataru. Terlebih, libur Nataru juga bersamaan dengan libur panjang sekolah.

“Akan ada rekayasa lalu lintas (selama Nataru), dan (pelaksanaannya) disesuaikan dengan perkembangan terakhir di lapangan,” kata Jayeng.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement