Selasa 24 Dec 2024 17:56 WIB

Ruben Amorim: Badai Pasti Berlalu di MU

Amorim mengatakan, ia hanya percaya fokus pada pekerjaan jadi kunci kebangkitan MU.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Ekspresi Ruben Amorim setelah timnya Manchester United kalah 0-3 dari Bournemouth di Liga Primer Inggris,
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Ekspresi Ruben Amorim setelah timnya Manchester United kalah 0-3 dari Bournemouth di Liga Primer Inggris,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ruben Amorim mengatakan momen buruk akan berlalu jika Manchester United (MU) tetap teguh pada ide-ide pelatih asal Portugal tersebut. Setan Merah dikalahkan Bournemouth 0-3 pada Ahad (22/12/2024).

Sundulan Dean Huijsen dari sepak pojok pada babak pertama, penalti Justin Kluivert dan tendangan Antoine Semenyo membuat Setan Merah terpuruk setelah jeda. MU memiliki peluang tetapi tidak dapat menemukan cara menaklukkan Kepa Arrizabalaga pada sore yang dingin dan mengecewakan di Old Trafford.

Baca Juga

Amorim mengatakan para pemainnya perlu mengatasi momen-momen sulit dalam permainan dengan kepala yang lebih dingin, tetap tenang bahkan ketika penonton merasa cemas.

“Semua orang menyaksikan pertandingan. Anda tidak bisa berbicara tentang keadilan dalam sepak bola karena mereka mencetak gol dan kami tidak. Tetapi kami tidak memberikan peluang apa pun hingga bola mati dan kemudian kami begitu dekat mencetak gol," ujar Amorim dikutip dari laman resmi MU.

Ia berpikir semua orang merasa sedikit cemas, bukan hanya para pemain melainkan juga para penggemar. Amorim sadar ini momen yang sangat sulit MU. Orang dapat merasakannya di setiap pertandingan dan terutama di kandang.

"Dua gol, seperti melawan Tottenham, sangat cepat, jadi Anda ingin merespons tetapi Anda tidak dapat melakukannya karena Anda menderita gol lain, dan kemudian kami menderita hingga akhir pertandingan. Saya merasa kami menciptakan banyak situasi bagi lawan kami, tetapi mereka berhasil mencetak gol dan saya pikir itu membuat perbedaan,” kata dia.

Amorim sudah mengidentifikasi kelemahan timnya. Semua area, kata dia, menjadi perhatian, terutama antisipasi bola mati. MU berlatih untuk itu dan terus berupaya meningkatkannya. Menurut Amorim, ada banyak tim yang sangat kuat dalam hal itu, sehingga mereka sering melatihnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Manchester United (@manchesterunited)

“Tentu saja salah satu fokus kami juga adalah tetap tenang saat kebobolan gol. Pertandingan terakhir, kami kebobolan gol dan kemudian gol lainnya datang dengan sangat cepat, jadi kami harus mengelola momen-momen ini. Cobalah untuk memberikan ketenangan kepada para pemain dan katakan bahwa permainan ini memiliki momen-momen yang sulit. Kami harus mengelola momen-momen sulit ini," ujar Amorim mengenai butuhnya fokus dan ketenangan.

Menurut dia, para pemain MU hanya perlu memperbaiki cara mereka bermain. Fokus pada pekerjaan, bukan pada apa yang dirasakan di stadion.

"Fokus saja pada pekerjaan yang harus Anda lakukan saat bola berada di satu tempat, berada di tempat lain. Itulah satu-satunya cara yang saya tahu untuk membantu para pemain saya, yaitu fokus pada pekerjaan, hanya itu," ungkapnya.

Amorim mengatakan, lebih mudah untuk menyampaikan ide saat tim menang, mencetak gol, dan tidak kebobolan. Namun, kesempatan berada di MU disebutnya hak istimewa yang besar, jadi ia meminta para pemainnya untuk terus maju sekarang.

"Tidak ada hal buruk yang bertahan selamanya dan tidak ada hal baik yang bertahan selamanya, jadi kami harus terus maju lagi dan menjadi sangat kuat dalam ide-ide kami, terutama di saat-saat buruk. Kami akan melakukannya dan mencoba memenangkan pertandingan berikutnya," tegas Amorim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement