REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemerintah baru Suriah yang kini dipegang pemberontak mengatakan, para pendukung Presiden terguling Bashar al-Assad telah menewaskan 14 tentara kementerian dalam negeri dalam sebuah 'penyergapan' di wilayah barat negara itu.
Mereka mengatakan 10 tentara lainnya terluka dalam pertempuran pada Selasa di dekat pelabuhan Mediterania Tartous, benteng minoritas etnis Alawi yang menjadi basis keluarga Assad.
Seperti dilaporkan oleh BBC News, bentrokan dengan loyalis pro-Assad adalah tantangan langsung pertama terhadap otoritas pemimpin de facto Suriah Ahmad al-Sharaa atau kerap disapa Al-Julani.
Kepresidenan Assad jatuh ke tangan pasukan pemberontak yang dipimpin oleh faksi Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) al-Sharaa lebih dari dua pekan lalu.
Kantor berita Sana melaporkan, pasukan keamanan melancarkan operasi di provinsi Tartous pada Kamis, dalam upaya untuk memulihkan keamanan, stabilitas, dan perdamaian sipil.
"Pasukan tersebut telah 'menetralisir... sejumlah sisa milisi Assad' di pedesaan Tartous, dan sedang mengejar yang lainnya," tulis Sana.