REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), membenahi infrastruktur pendukung investasi pada tahun 2025. Hal ini untuk mengembangkan Batam sebagai salah satu destinasi investasi unggulan di Indonesia.
Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, BP Batam merealisasikan sejumlah kebijakan yang berhubungan dengan beragam proyek strategis pengembangan Batam sebagai pusat industri dan perdagangan di Indonesia.
"Sejak awal, BP Batam memprioritaskan pembenahan infrastruktur pendukung investasi. Komitmen ini menjadi salah satu hal penting dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Kepala BP Batam Muhammad Rudi saat dihubungi di Batam, Sabtu (28/12/2024).
Rudi mengatakan bahwa pengembangan infrastruktur dasar pun memiliki peran vital dalam kemajuan atau pertumbuhan ekonomi Batam secara keseluruhan. Ia menyebutkan langkah strategis dalam pengembangan berbagai infrastruktur saat ini juga memiliki multiplier effect bagi masyarakat.
"Saya meyakini jika seluruh infrastruktur kota ini kami perbaiki maka akan memberikan dampak kepada masyarakat. Investor pun menjadi nyaman untuk berinvestasi dan ekonomi jadi lebih baik," tambahnya.
Rudi menegaskan bahwa segala keputusannya dalam mengelola Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam juga tidak terlepas dari upaya untuk memberikan stimulus untuk memdukung perekonomian nasional.
Melalui pembangunan dan pengembangan infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kepala BP itu berharap kemajuan ekonomi daerah di Kepri bisa mendapat keuntungan dari kemajuan Batam hari ini.
"Sesuai instruksi Presiden Prabowo, seluruh komponen daerah wajib berkontribusi untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi RI 8 persen. BP Batam pun siap untuk menghadapi segala tantangan ke depan agar target ini bisa terwujud," tutupnya.