Kamis 02 Jan 2025 09:50 WIB

Profesor Kolombia Bongkar Jati Diri Yahudi Israel Kini dan Rencana Kuno Zionisme

Yahudi Israel bukanlah penduduk asli Palestina

Yahudi Israel (ilustrasi). Yahudi Israel bukanlah penduduk asli Palestina
Foto: Reuters/Ronen Zvulun
Yahudi Israel (ilustrasi). Yahudi Israel bukanlah penduduk asli Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Profesor Sejarah Universitas Kolombia Joseph Massad mengatakan zionis menciptakan mitos 'Israel kuno' dan klaim palsu 'Hitlerian' bahwa orang Yahudi eropa adalah keturunan genetik orang Ibrani kuno.

“Arkeologi adalah 'usaha penjajah. Klaim bahwa orang palestina berasal dari pemukim Arab selama penaklukan Islam adalah propaganda Israel,” kata dia dalam podcast Ejaz Haider, Senior Resident Fellow di Center for Security, Strategy, and Policy Research (CSSPR) di Universitas Lahore, dikutip dari MEMRI, Kamis (2/1/2025).

Baca Juga

Massad yang mengajar mata kuliah berjudul "Sejarah Pencerahan Yahudi (Haskala) di Eropa abad ke-19 dan perkembangan Zionisme ini mengatakan gagasan bahwa orang Yahudi Eropa entah bagaimana merupakan keturunan langsung dari orang Ibrani Kuno, tentu saja, merupakan klaim palsu.

Dia menambahkan bahwa meskipun beberapa orang Yahudi mungkin memiliki hubungan religius atau spiritual dengan orang Ibrani Kuno, orang-orang Kristen Eropa mulai menyatakan pada abad ke-17 dan ke-18 bahwa orang Yahudi berasal dari Asia untuk mengasingkan mereka dari Eropa.

Lebih lanjut dia mengklaim hampir seperti proyek Hitler untuk berbicara tentang orang Yahudi secara genetic dan bahwa pembicaraan tentang hubungan genetik antara orang Yahudi dan Ibrani Kuno atau Israel Kuno "menjadi populer" hanya pada abad ke-19 dengan munculnya ilmu biologi.

Dia juga menyatakan bahwa "propaganda Israel" mengklaim bahwa orang Palestina adalah keturunan penjajah Arab, tetapi menegaskan bahwa hal ini tidak benar, karena penaklukan Arab-Islam di Levant dan Afrika Utara bukanlah proyek kolonialis pemukim.

"Penaklukan Arab atau Islam atas Suriah Raya, termasuk Palestina atau bahkan Afrika Utara, bukanlah sebuah proyek kolonial pemukim. "Tentu saja, mitologi mereka juga mencakup aspek-aspek penemuan Israel Kuno,” ujar dia.

"Ini semua adalah permainan arkeologi, dan kita tahu arkeologi, tentu saja, adalah bagian dari kolonialisme. Ini adalah ilmu yang dimulai pada abad ke-18 dan awal abad ke-19, sebagai bagian dari usaha colonial,” kata dia menambahkan.

Massad menolak catatan arkeologi sebagai "usaha kolonial." Dia menambahkan bahwa orang Palestina adalah satu-satunya kelompok di wilayah tersebut yang tidak diizinkan untuk mengklaim bangsa Ibrani Kuno sebagai nenek moyang mereka karena "beberapa kelompok Eropa yang aneh" mengklaim mereka untuk diri mereka sendiri.

BACA JUGA: Mengejutkan, Al-Julani Sebut Hayat Tahrir Al-Sham Suriah tak akan Perang Lawan Israel

Dia menyebut, apa yang istimewa di sini tentang Zionisme bukan hanya penemuan Israel Kuno dan penemuan orang Yahudi sebagai keturunan Ibrani Kuno - hampir seperti proyek Hitler untuk berbicara tentang orang Yahudi secara genetik dengan cara ini.

“Tentu saja, hal ini baru menjadi mode pada abad ke-19, dengan munculnya ilmu pengetahuan rasial dan ilmu biologi,” tutur dia.

"Sungguh aneh bahwa satu-satunya orang di wilayah itu - orang Palestina adalah satu-satunya orang yang tidak dapat mengklaim orang Ibrani Kuno sebagai nenek moyang mereka, karena ada kelompok Eropa yang aneh yang mengklaim mereka sebagai nenek moyang mereka."

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement