REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekilas ketika melihat gunung, ciptaan Allah itu terkesan tidak bergerak. Posisinya hanya dimana dia berada. Tidak lebih. Tapi sebenarnya, dari posisinya yang tetap itu, dia memiliki banyak gerakan. Lahar, gas, dan segala yang ada di dalamnya bergerak hebat.
Bahkan tak hanya itu, dari berbagai gerakan yang ada, gunung sebenarnya bertasbih, memuji dan mengagungkan Allah, seperti halnya manusia khusyu larut bermunajat hingga meneteskan air mata.
Kepastian gunung bertasbih dijelaskan secara tersirat dalam Surah al-Isra Ayat 44
تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ٱلسَّبْعُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّههُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Tusabbiḥu lahus-samāwātus-sab'u wal-arḍu wa man fīhinn, wa im min syai`in illā yusabbiḥu biḥamdihī wa lākil lā tafqahụna tasbīḥahum, innahụ kāna ḥalīman gafụrā
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Misteri gunung pendingin bumi
Sejarah mencatat, sebuah gunung berapi yang tidak diketahui namanya pernah meletus begitu dahsyat pada tahun 1831. Erupsi hebat tersebut mendinginkan iklim Bumi. Kini, hampir 200 tahun kemudian, para saintis meneliti dan akhirnya berhasil mengidentifikasi gunung berapi misterius tersebut.
Erupsi hebat gunung itu berbentuk letusan terkuat di abad ke-19, memuntahkan begitu banyak sulfur dioksida ke stratosfer sehingga suhu rata-rata tahunan di Belahan Bumi Utara turun sekitar 1 derajat Celsius (1,8 derajat Fahrenheit). Peristiwa tersebut terjadi pada akhir Zaman Es Kecil, salah satu periode terdingin di Bumi dalam 10.000 tahun terakhir.
Meskipun tahun letusan bersejarah ini diketahui, lokasi gunung berapi tersebut tidak diketahui. Para peneliti baru-baru ini memecahkan teka-teki tersebut dengan mengambil sampel inti es di Greenland, melihat ke masa lalu melalui lapisan inti untuk memeriksa isotop sulfur, butiran abu, dan pecahan kaca vulkanik kecil yang diendapkan antara tahun 1831 dan 1834.