Kamis 09 Jan 2025 11:57 WIB

Tentara IDF Mati-Cacat, 7 Oktober, Netanyahu dan Petinggi Militer Saling Menjatuhkan

Netanyahu terus mendapat kritikan karena gagal bebaskan sandera.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Foto: Avi Ohayon/GPO/Handout via AP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Meski terus menerus menyerang Gaza dan sejumlah negara lain, militer Israel terus mengalami kekurangan personel. Sebab banyak dari mereka mati di medan tempur.

Berdasarkan data resmi Pemerintah Israel, ada 646 tentara mereka mati akibat bertempur melawan sejumlah kelompok tempur, seperti di Gaza Palestina, Hizbullah Lebanon, dan serangan rudal jarak jauh Iran. Tak hanya itu, ada 70 ribu tentara Israel yang cacat permanen. Jumlah mereka yang cacat ini melampaui angka korban rakyat Palestina yang meninggal dunia sejumlah 46 ribu.

Baca Juga

Dalam keadaan personel yang terus berkurang, ditambah performa militer Israel yang sudah habis-habisan, tapi gagal menguasai dan mengendalikan Gaza beserta Hamas, petinggi negara zionis itu malah melakukan tindakan kontraproduktif. Alih-alih berkonsolidasi menguatkan barisan, para elite negeri itu malah justru saling sindir dan menjatuhkan.

Berdasarkan pemberitaan al Mayadeen, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yisrael Katz menyindir dan menjatuhkan Kepala Staf Herzi Halevy. Mereka mendorong Halevi untuk mengundurkan diri, karena mereka tidak berani untuk melakukannya secara langsung.

Halevi belum lama ini memberikan pernyataan kepada media massa, meskipun sudah banyak tentara Israel wafat dan terluka, Israel akan tetap berada di Gaza. Mereka akan terus menembaki warga Palestina sampai Hamas membebaskan para sandera.

Jurnalis Layal Dafna mengatakan, “Untuk beberapa waktu kedepan, Netanyahu tidak menginginkan Daniel Hagari sebagai juru bicara tentara Israel, dan sekarang dia tidak ingin menjadi kepala staf di tempatnya.”

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement