REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Harga bahan pokok cabai berbagai jenis di pasar tradisional di Kota Bandung mengalami kenaikan signifikan di awal tahun 2025. Harga cabai rawit domba naik dari Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 140 per kilogram sedangkan cabai rawit merah dari Rp 60 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
"Cabai rawit domba dulu Rp 60 ribu per kilogram sebelum tahun baru, sekarang Rp 140 ribu," ucap Syarifah salah seorang pedagang pasar Kosambi, Jumat (10/1/2025).
Ia menuturkan cabai jenis lainnya seperti cabai jenis hijau dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Cabai rawit merah dari Rp 60 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram. "Nggak tahu kenapa naik mungkin lagi kosong," kata dia.
Salah seorang pedagang lainnya Anang mengaku banyak konsumen yang lebih memilih membeli cabai kering karena harga cabai yang mahal. Ia pun saat ini bisa menjual 20 kilogram cabai kering per hari. "Lagi mahal cabai Rp 110 ribu, kalau cabai kering cuma Rp 80 ribu per kilogram," kata dia.
Ia mengaku meraup untung di tengah harga cabai yang naik. Masyarakat banyak yang memilih membeli cabai kering. "Alhamdulillah, biasa ngejual 10 kilogram sekarang bisa 20 kilogram," ungkap dia.
Harga pangan turun
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada Jumat pagi secara umum mayoritas turun, cabai rawit merah Rp 66.690 per kilogram (kg), bawang merah Rp 36.500 per kg, hingga daging sapi murni Rp 128.370 per kg.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas dilansir di Jakarta, pukul 08.16 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional untuk beras premium, turun 4,01 persen atau Rp 620 menjadi Rp 14.860 per kg.
Lalu beras medium juga turun 4,58 persen atau Rp 620 menjadi Rp 12.930 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 1,52 persen atau Rp 190 menjadi Rp 12.310 per kg. Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 9,65 persen atau Rp 3.900 menjadi Rp 36.500 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 2,46 persen atau Rp1.050 menjadi Rp 41.560 per kg.
Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun hingga 19 persen atau Rp 9.780 menjadi Rp 41.690 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 10,16 persen atau Rp 7.540 menjadi Rp 66.690 per kg. Selanjutnya harga daging sapi murni turun 4,54 persen atau Rp 6.110 menjadi Rp 128.370 per kg; lalu daging ayam ras juga turun 4,45 persen atau Rp 1.670 menjadi Rp 37.860 per kg; begitu pun telur ayam ras turun 2,52 persen atau Rp770 menjadi Rp 29.820 per kg.
Sementara itu, Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 3,19 persen atau Rp330 menjadi Rp 10.660 per kg; lalu gula konsumsi juga naik 0,44 persen atau Rp 80 menjadi Rp 18.120 per kg. Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 0,83 persen atau Rp 160 menjadi Rp 19.480 per kg; berbeda dengan minyak goreng curah turun 5,11 persen atau Rp 890 menjadi Rp 16.510 per kg.
Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 4,18 persen atau Rp 410 menjadi Rp 9.400 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 6,63 persen atau Rp 850 menjadi Rp 11.980 per kg. Berikutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 7,31 persen atau Rp 460 menjadi Rp 5.830 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun di level 11,71 persen atau Rp1.330 menjadi Rp 10.030 per kg.
Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau naik 6,66 persen atau Rp 2.560 menjadi Rp 40.970 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 4,62 persen atau Rp 1.480 menjadi Rp 33.500 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 6,84 persen atau Rp 2.260 menjadi Rp 30.780 per kg.