REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Ngatiyana-Adhitia Yudisthira resmi ditetapkan menjadi Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi. Mereka, hanya tinggal menunggu waktu pelantikan untuk memimpin kota dengan hanya tiga kecamatan ini.
Sebagai pejabat publik, Ngatiyana-Adhitia harus menyetorkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keduanya sudah menyetorkan LHKPN itu sejak Agustus 2024 karena menjadi persyaratan untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Lantas, berapa harta kekayaan Ngatiyana-Adhitia? Berdasarkan laman LHKPN KPK, jumlah total harta kekayaan Ngatiyana mencapai Rp2.649.177.609. Harta purnawirawan TNI iti terdiri dari tanah bangunan senilai Rp2.190.400.000.
Kemudian alat transportasi dan mesin senilai Rp 455.000.000, kas dan setara kas senilai Rp3.777.609. Namun, Ngatiyana tercatat memiliki utang sebesar Rp42.500.000, sehingga total harta kekayaan bersihnya mencapai Rp2.606.677.609.
Sedangkan jumlah harta kekayaan wakilnya, Adhitia ternyata lebih fantastis. Melaporkan LHKPN KPK pada periode yang sama, total harta kekayaan dia mencapai Rp20.430.108.071 yang terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp13.000.000.000.
Kemudian alat transportasi dan mesin senilai Rp1.409.000.000, harta bergerak lainnya senilai Rp316.500.000, serta kas dan setara kas senilai Rp5.704.608.072. Adhitia tercatat tidak memiliki utang sehingga jumlah total kekayaan bersihnya mencapai Rp20.430.108.071.
Sebelumnya, Ngatiyana mengatakan terpilihnya dirinya bersama Adhtia merupakan sebuah amanah dan kepercayaan dari masyarakat Kota Cimahi. Sehingga, kata dia, pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Ini semua keberhasilan bagi kita semua dan ini merupakan amanah bahwa di Pilkada Kota Cimahi dipercayakan kepada kami untuk melaksanakan roda pemerintah, memberikan pelayanan," kata Ngatiyana.
Dirinya juga memberikan pesan kepada dua pasangan lainnya yakni Dikdik Suratno Nugrahawan-Bagja Setiawan dan Bilal Insan M Priatna untuk kembali bersama-sama membangun Kota Cimahi. Sebab, kata dia, Pilkada sudah usai sehingga tidak ada istilah untuk membeda-bedakan.
"Paslon lain jadi setelah Pilkada kita kembali bersama-sama, gak ada perselisihan atau permasalahan antara kita karena ini kemenangan masyarakat. Dan yang memilih atau tidak memilih kami, semuanya sama-sama masyatakat Kota Cimahi, kami tidak membeda-bedakan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika