REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, kembali harus menghadapi interupsi dan protes saat menyampaikan pidatonya dalam acara Dewan Atlantik tentang Timur Tengah pada Selasa (14/1/2025) waktu setempat.
Seorang wanita bahkan menyebut pembantu Presiden Joe Biden tersebut dengan julukan, "Blinken berdarah, Menteri genosida" dan "kami tidak akan memaafkanmu" oleh seorang pengunjuk rasa wanita dalam solidaritas dengan Gaza, Anadolu Agency melaporkan.
Ia berbicara tentang kebijakan luar negeri AS selama dia menjabat karena masa jabatan empat tahunnya akan berakhir pada pekan depan."Menteri genosida, Anda memiliki darah ratusan ribu orang tak berdosa di tangan Anda," teriak pengunjuk rasa wanita itu.
‘Your legacy will be genocide… You have the blood of hundreds of thousands of innocent people on your hands’
An activist disrupted US Secretary of State Antony Blinken’s speech during the Atlantic Council on the Middle East pic.twitter.com/20DJcz9OaU
— Anadolu English (@anadoluagency) January 14, 2025
"Warisan Anda adalah genosida. Anda akan selamanya dikenal sebagai Blinken Berdarah, Menteri genosida. Anda memiliki darah ratusan ribu orang tak berdosa di tangan Anda! ... Kami tidak akan lupa, Anda harus malu," lanjutnya sambil dikawal keluar.
"Saya menghargai pandangan Anda. Izinkan saya untuk membagikan pandangan saya. Terima kasih," jawab Blinken.
Blinken menghadapi dua interupsi lagi, dengan pengunjuk rasa lain yang memanggilnya "monster" dan "penjahat perang".
Pemerintahan Biden telah menghadapi kritik atas dukungannya terhadap Israel selama perang di Gaza yang menewaskan sekitar 46.000 warga Palestina sejak Oktober 2023.