Rabu 15 Jan 2025 17:11 WIB

Dishub DKI: Penurunan Kemacetan di Jakarta Akibat Banyak Warga Gunakan Transportasi Umum

Syafrin berharap masyarakat akan terus setia memilih menggunakan transportasi umum.

Sejumlah warga mengantre untuk memasuki halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta, Rabu (1/1/2025). Sejumlah warga memanfaatkan libur tahun baru dengan mengunjungi Stasiun MRT  Bundaran HI dan Halte TransJakarta Bundaran HI. Mereka memadati kedua lokasi tersebut untuk menikmati tarif khusus Rp1 dari TransJakarta, LRT Jakarta, dan MRT Jakarta. Antrean panjang terlihat di gate masuk/keluar dan area peron Stasiun MRT serta pintu masuk Halte TransJakarta. Banyak warga membawa anak, menunjukkan antusiasme tinggi menggunakan transportasi umum untuk menjelajahi Jakarta dengan biaya terjangkau.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga mengantre untuk memasuki halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta, Rabu (1/1/2025). Sejumlah warga memanfaatkan libur tahun baru dengan mengunjungi Stasiun MRT Bundaran HI dan Halte TransJakarta Bundaran HI. Mereka memadati kedua lokasi tersebut untuk menikmati tarif khusus Rp1 dari TransJakarta, LRT Jakarta, dan MRT Jakarta. Antrean panjang terlihat di gate masuk/keluar dan area peron Stasiun MRT serta pintu masuk Halte TransJakarta. Banyak warga membawa anak, menunjukkan antusiasme tinggi menggunakan transportasi umum untuk menjelajahi Jakarta dengan biaya terjangkau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penurunan tingkat kemacetan di DKI Jakarta dinilai akibat dari banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan transportasi umum. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo menilai penurunan kemacetan itu merupakan berkat kerja sama seluruh pihak, termasuk partisipasi dan peran aktif masyarakat untuk terus menggunakan layanan angkutan umum. 

“Kita tahu Transjakarta sempat mencapai 1,3 juta pelanggan per hari. Tertinggi selama tahun 2024, demikian pula halnya MRT. MRT sempat menyentuh angka 138 ribu pelanggannya, LRT Jabodebek juga," kata Syafrin saat dijumpai di Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).

Baca Juga

Syafrin berharap masyarakat akan terus setia memilih menggunakan transportasi umum. Untuk menurunkan angka kemacetan Jakarta di tahun 2025 ini, kata dia, Dsihub DKI juga akan memasifkan dan memperbaiki kinerja lalu lintas.

Menurut data yang diunggah melalui Instagram @dishubdkijakarta, berdasarkan TomTom Traffic Index 2024, Jakarta meraih peringkat 90 dalam Indeks Kemacetan Dunia dan membaik 60 peringkat dari tahun 2023.

“Dari hasil rilis TomTom Traffic Index, bahwa peringkat Jakarta terkait dengan penanganan kemacetan selama tahun 2024 itu membaik 10 persen, tahun lalu 2023 kita di angka 53 persen kemacetan Jakarta. Kemudian terakhir banyak turun menjadi 43 persen tingkat kemacetan,” jelas Syafrin.

Untuk mencapai perubahan tersebut, Dishub DKI Jakarta telah melakukan beberapa upaya, seperti perluasan jangkauan angkutan umum, pemantauan arus lalu lintas, penertiban parkir liar, penyiagaan petugas di titik rentan kepadatan, penetapan tarif terintegrasi, dan penyediaan park and ride.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement