Rabu 15 Jan 2025 18:53 WIB

Pakar Ungkap Urgensi Susu dalam Menu MBG

Wacana menggantikan susu dengan sumber protein lainnya tidak tepat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Satria K Yudha
Para orang tua siswa membatu membagikan hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 05 Sukatani, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Pada hari pertama program makan bergizi gratis (MBG) tersebut para siswa terlihat antusias menikmati menu makanan. Total sebanyak 406 para siswa kelas 1 hingga kelas 6 menikmati paket menu makanan uang teridiri dari Nasi, Daging Ayam, Tempe, Sayur Buncis dan Buah Jeruk. Salah satu siswa kelas 5 Fatah Ar Rozak mengaku senang mendapatkan makan bergizi gratis dari program pemerintah tersebut. Menurutnya rasa makanannya enak dan untuk porsi makanannya cukup mengenyangkan.
Foto: Republika/Prayogi
Para orang tua siswa membatu membagikan hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 05 Sukatani, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Pada hari pertama program makan bergizi gratis (MBG) tersebut para siswa terlihat antusias menikmati menu makanan. Total sebanyak 406 para siswa kelas 1 hingga kelas 6 menikmati paket menu makanan uang teridiri dari Nasi, Daging Ayam, Tempe, Sayur Buncis dan Buah Jeruk. Salah satu siswa kelas 5 Fatah Ar Rozak mengaku senang mendapatkan makan bergizi gratis dari program pemerintah tersebut. Menurutnya rasa makanannya enak dan untuk porsi makanannya cukup mengenyangkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Gizi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof Tria Astika Endah mengungkapan vitalnya peran susu guna mendukung program Makan Gizi Gratis (MBG). Tria menyebut susu perlu dipertahankan dalam menu MBG. 

Pernyataan Tria merespons pertanyaan soal MBG, misalnya apakah asupan nutrisi yang diberikan mencukupi kebutuhan harian anak dan penting atau tidaknya susu. Tria mengatakan wacana menggantikan susu dengan sumber protein lainnya tidak tepat. 

Baca Juga

"Paket gizi yang lengkap dalam susu memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada anak-anak. Susu dapat memberikan kesehatan yang berbeda dari pangan nabati seperti daun kelor," kata Prof Tria dalam kegiatan diskusi soal MBG pada Rabu (15/1/2025). 

Tria mengatakan susu sangat memberi banyak manfaat untuk anak di masa pertumbuhannya. Contohnya kalsium dan fosfor guna pembentukan tulang usia anak-anak. Susu pun mengandung protein, dan asam lemak esensial seperti omega 3, omega 6, DHA. "Zat-zat itu yang dibutuhkan bagi perkembangan otak," ujar Tria. 

Tria menyebut susu juga termasuk sumber protein yang digemari siswa. Sehingga, Tria menyebut susu menjadi komponen penting guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 mendatang.

“Susu adalah makanan kaya gizi yang lezat, memberikan nilai penting untuk makanan bergizi gratis di sekolah,  menyehatkan dan disukai secara umum oleh siswa,” ujar Tria

Sementara itu, dokter spesialis anak, Huminsa Ranto Morison Panjaitan menyampaikan susu mengandung banyak manfaat seperti kalsium, protein, vitamin D yang baik untuk tumbuh kembang anak. 

"Kandungan tersebut dinilai sangat berguna dan dibutuhkan anak-anak di masa pertumbuhannya," ujar Ranto. 

Diketahui, pemerintah meluncurkan MBG sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak usia dini. Program ini dirancang untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia dan menyasar kelompok usia tertentu. Pelaksanaannya telah dimulai sejak beberapa waktu lalu, tapi tak lepas dari sorotan dan pro kontra di masyarakat.  

Pada awal pengenalan MBG, pemerintah menetapkan susu sebagai komponen wajib dalam menu. Tapi dalam penerapannya terdapat sekolah atau wilayah yang tak menyertakan susu dalam menunya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement