Rabu 22 Jan 2025 09:19 WIB

Desa di Subang Bakal jadi Percontohan Pengelolaan Sampah, Ini Inovasinya

Wantilan dapat menjadi desa percontohan pengelolaan sampah

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
 Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mendampingi Menteri Dalam Negeri RI meninjau pengolahan sampah di Desa Wantilan, Kabupaten Subang, Selasa (21/1/2025).
Foto: Biro Adpim Jabar
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mendampingi Menteri Dalam Negeri RI meninjau pengolahan sampah di Desa Wantilan, Kabupaten Subang, Selasa (21/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Desa Wantilan di Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, bakal menjadi desa percontohan pengelolaan sampah inovatif. Selama ini, inovasi yang dilakukan di desa tersebut mampu meningkatkan pendapatan serta menambah lapangan kerja bagi masyarakat.

Hal itu terungkap saat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian bersama Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengunjungi tempat pengolahan sampah reduce - reuse - recycle (TPS3R) di desa tersebut, Selasa (21/1/2025). TPS3R di Desa Wantilan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. 

Baca Juga

Tito pun mengapresiasi kinerja jajaran Pemerintah Desa Wantilan dalam menghadirkan inovasi mengelola sampah dengan melibatkan masyarakat setempat. "Saya datang ke Desa Wantilan di Kabupaten Subang, melihat terobosan-terobosan pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir, melibatkan masyarakat, sehingga tidak ada penumpukan sampah," ujar Tito.

Tak hanya menghadirkan lingkungan yang bersih dan asri, lanjut Tito, kehadiran inovasi itu juga meningkatkan perekonomian warga sekitar. Yakni,  dengan mengolah sampah organik yang kemudian diperjualbelikan.  "Sampah tersebut mempunyai nilai ekonomi, baik yang organik dan non organik. Sampah plastik didaur ulang. Bahkan tadi saya lihat plastiknya ada yang dibuat menjadi (produk) UMKM," imbuhnya.

"Lalu yang organik, dibuat semacam bak-bak sampah dan itu memproduksi maggot. Kemudian memproduksi pakan untuk ternak dari hasil sampah makanan dan itu bisa dijual," tambah Tito.

Inovasi lain yang telah berjalan di Desa Wantilan, yaitu mengelola tanaman jagung, menghadirkan peternakan ayam dan kambing. Tito menyebut hal itu dapat menjadikan Desa Wantilan sebagai percontohan pengelolaan sampah yang layak diadopsi oleh desa-desa di Indonesia.

Wantilan dapat menjadi desa percontohan pengelolaan sampah, meningkatkan pendapatan dari BUMDes, serta menambah lapangan kerja bagi masyarakat. "Tentunya juga membuat masyarakat tidak berbondong-bondong pindah ke kota sehingga tetap di desa mereka, bekerja lebih myaman dan rezekinya kota," kata Tito

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement