Kamis 23 Jan 2025 14:06 WIB

LPS: Tabungan Rp 1 Juta hingga Rp 5 Miliar Meningkat

Pada September 2024, tingkat kemiskinan tercatat 8,57 persen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Pertumbuhan tabungan masyarakat Indonesia pada berbagai tingkat saldo menunjukkan tren positif sepanjang 2024. (Ilustrasi)
Foto: dok. Pixabay
Pertumbuhan tabungan masyarakat Indonesia pada berbagai tingkat saldo menunjukkan tren positif sepanjang 2024. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan tabungan masyarakat Indonesia pada berbagai tingkat saldo menunjukkan tren positif sepanjang 2024. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut, peningkatan tabungan ini sejalan dengan penurunan angka kemiskinan yang mencapai 8 persen, rekor terendah sepanjang sejarah. 

"Tabungan dengan saldo Rp 1 juta hingga Rp 100 juta tumbuh 5 persen pada Desember 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini membaik, karena tahun lalu pertumbuhannya hanya 3,25 persen," ujar Purbaya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Tak hanya itu, segmen tabungan dengan saldo di atas Rp 5 miliar juga mengalami pertumbuhan, meski masih berada di bawah 5 persen. Purbaya mengungkapkan, pertumbuhannya mencapai 3,99 persen pada Desember 2024.

"Naik dari 3,51 persen pada Desember 2023. Walaupun masih di bawah 5 persen, ini tetap menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya," jelasnya.  

Sebagai informasi, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan menurun. Pada September 2024, tingkat kemiskinan tercatat 8,57 persen, angka tersebut turun dari 9,03 persen pada Maret 2024.

"Ini indikasi awal masyarakat memiliki kemampuan lebih untuk menabung. Dengan begitu, tingkat kesejahteraan juga terlihat meningkat," kata Purbaya.  

Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin pada September 2024 mencapai 24,06 juta orang, berkurang 1,16 juta dibanding Maret 2024. Penurunan ini terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan, menunjukkan pemulihan ekonomi yang merata.    

Namun, lanjut Purbaya, tantangan tetap ada, terutama pada kelompok dengan saldo tabungan kecil yang masih rentan terhadap fluktuasi ekonomi.  Purbaya menegaskan bahwa stabilitas ekonomi makro harus tetap menjadi prioritas untuk menjaga momentum ini.

"Kami melihat ini sebagai indikasi awal yang positif, tetapi upaya untuk mendorong inklusivitas keuangan dan memperluas akses tetap harus diperkuat," kata dia.  

Di sisi lain, kenaikan tabungan pada segmen atas, yakni saldo di atas Rp 5 miliar menunjukkan kelompok masyarakat masih tetap mampu meningkatkan asetnya di tengah dinamika global. Dengan fokus pada inklusivitas, pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat lebih memberdayakan seluruh lapisan masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement