Jumat 24 Jan 2025 11:10 WIB

Rumah Djan Faridz Digeledah, Ketua KPK: Pasti Ada Kaitannya Kasus Harun Masiku

KPK belum mau merinci detail kaitan antara Harun Masiku dan Djan Faridz.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua KPK Setyo Budiyanto (tengah) memberi hormat kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) usai pertemuan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (8/1/2025). Ketua KPK beraudiensi ke Kapolri sebagai pertemuan awal setelah dilantik untuk membahas sinergi dalam pemberantasan serta pencegahan korupsi.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ketua KPK Setyo Budiyanto (tengah) memberi hormat kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) usai pertemuan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (8/1/2025). Ketua KPK beraudiensi ke Kapolri sebagai pertemuan awal setelah dilantik untuk membahas sinergi dalam pemberantasan serta pencegahan korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto merespons soal penggeledahan rumah politikus senior PPP Djan Faridz oleh KPK.

Ia mengakui, penggeledahan itu berhubungan dengan perburuan buronan Harun Masiku. Sayangnya, Setyo masih merahasiakan detail kaitan Djan Faridz dengan Harun Masiku.

Baca Juga

"Ya, itu pasti ada kaitan ya," kata Setyo kepada wartawan, setelah menghadiri penandatanganan kerjasama Kementerian Hukum dengan Kementerian/Lembaga termasuk KPK pada Jumat (24/1/2025).

Setyo mensinyalkan anak buahnya pasti tak sembarangan saat menggeledah seseorang. Setyo mengungkapkan upaya hukum itu diambil tim penyidik KPK dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan sebelumnya. "Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan lain-lainnya," ujar Setyo.

Sebelumnya, penggeledahan di rumah Djan Faridz dilakukan KPK sejak Rabu malam hingga Kamis (23/1/2025). Dari penggeledahan itu, penyidik membawa tiga koper.

Diketahui, Djan Faridz pernah menjabat sebagai Ketua Umum PPP. Tapi Djan Faridz pamit dari PPP pada 2018. Djan Faridz sempat melahirkan dualisme di tubuh PPP.

Tercatat, Djan Faridz pernah menjadi Menteri Perumahan Rakyat menggantikan Suharso Monoarfa di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan di saat Presiden Jokowi berkuasa, Djan Faridz dijadikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

photo
Harun Masiku hingga kini masih buron. - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement