Senin 27 Jan 2025 14:40 WIB

Khidmat! Khataman Alquran Puluhan Ribu Santri Warnai Perayaan Isra Miraj di Darunnajah

Perjalanan Isra Mi'raj jadi pengingat umat muslim atas penderitaan warga Palestina

Pondok Pesantren Darunnajah menggelar peringatan Isra Miraj 1446 H dengan berbagai kegiatan keagamaan yang berlangsung khidmat. Salah satu momen utama dalam rangkaian acara tersebut adalah khataman Al-Quran serentak yang melibatkan puluhan ribu santri dari 22 cabang Darunnajah di seluruh Indonesia.
Foto: dok istimewa
Pondok Pesantren Darunnajah menggelar peringatan Isra Miraj 1446 H dengan berbagai kegiatan keagamaan yang berlangsung khidmat. Salah satu momen utama dalam rangkaian acara tersebut adalah khataman Al-Quran serentak yang melibatkan puluhan ribu santri dari 22 cabang Darunnajah di seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren Darunnajah menggelar peringatan Isra Mi'raj 1446 H dengan berbagai kegiatan keagamaan yang berlangsung khidmat. Salah satu momen utama dalam rangkaian acara tersebut adalah khataman Alquran serentak yang melibatkan puluhan ribu santri dari 22 cabang Darunnajah di seluruh Indonesia.

Acara ini diawali dengan shalat subuh berjamaah di Masjid Jami' Darunnajah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Alquran secara bersamaan oleh para santri. Kegiatan ini menjadi bentuk syukur sekaligus refleksi atas peristiwa agung Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, K.H. Sofwan Manaf, dalam sambutannya menekankan pentingnya Isra Mi'raj sebagai pengingat atas kebesaran Allah SWT dan kewajiban umat Islam untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

"Isra' Mi'raj adalah momen untuk mengingat tanggung jawab kita kepada Allah SWT. Membaca Alquran dan melaksanakan berbagai ibadah adalah wujud nyata dari kedekatan kita kepada Sang Pencipta," ungkapnya.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan Tabligh Akbar di halaman Pesantren Darunnajah Jakarta. Drs. K.H. Mustofa Hadi Chirzin dalam ceramahnya mengajak para santri untuk meneladani keteguhan Nabi Muhammad SAW menghadapi berbagai ujian hidup.

"Perjalanan agung Isra Mi'raj mengingatkan kita bahwa di tengah cobaan, Allah selalu memberikan jalan. Nabi Muhammad SAW menerima perjalanan suci ini di saat beliau kehilangan Sayyidah Khadijah dan Abu Thalib. Ini menjadi bukti kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya," jelasnya.

Acara semakin syahdu dengan lantunan syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW oleh grup hadrah santri Darunnajah. Pembacaan Sirah Nabawiyah dan Kitab Maulid Adh-Dhiyaullami semakin memperdalam suasana religius dan menyentuh hati para peserta.

Ustadz Muhammad Ali Abdullah, Imam Masjid Al Muhajirin di Sydney, Australia, yang menjadi salah satu pembicara, memberikan wawasan tentang relevansi Isra Mi'raj dengan isu Palestina dan pentingnya disiplin ibadah.

"Masjidil Aqsa adalah simbol keimanan yang harus kita jaga. Perjalanan Isra Mi'raj bukan hanya soal keajaiban, tetapi juga pengingat atas tanggung jawab kita terhadap saudara-saudara di Palestina," tegasnya.

Sebagai penutup, Syaikh Mustafa Mosawek Ahmad Mahmoud, M.A., utusan Al-Azhar Mesir, memimpin doa dengan tausiah singkat tentang pentingnya menjalani hidup sesuai ajaran Islam. "Dunia ini hanyalah persinggahan menuju Jannah. Jaga hubungan dengan Al-Qur'an, karena ia adalah cahaya yang akan menerangi perjalanan kita hingga akhirat," pesannya.

Selain kegiatan religius, perayaan ini juga diwarnai dengan berbagai lomba yang melibatkan ratusan santri. Lomba-lomba seperti pidato bilingual, cerita Islami, cerdas cermat Islam, Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) memberikan ruang bagi santri untuk menunjukkan kemampuan mereka.

Dengan lebih dari 30 ribu santri yang tersebar di 22 cabang pesantren di seluruh Indonesia, Darunnajah terus membuktikan komitmennya sebagai pusat pendidikan Islam yang melahirkan generasi berkarakter kuat dan siap menghadapi tantangan zaman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement