Selasa 28 Jan 2025 19:35 WIB

Trump Ingin Warga Gaza Dipindah, Menlu Iran: Saran Saya Orang Israel Dikirim ke Greenland

Trump ingin mengevakuasi warga Gaza di negara lain.

Warga Palestina menggendong anaknya saat berjalan kaki pulang kembali menuju rumah mereka di Jalur Gaza Utara, Senin (27/1/2025). Ribuan warga Palestina untuk pertama kalinya kembali ke rumah mereka di wilayah Gaza Utara yang sebelumnya ditutup oleh Israel.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina menggendong anaknya saat berjalan kaki pulang kembali menuju rumah mereka di Jalur Gaza Utara, Senin (27/1/2025). Ribuan warga Palestina untuk pertama kalinya kembali ke rumah mereka di wilayah Gaza Utara yang sebelumnya ditutup oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengejek usulan Presiden AS Donald Trump untuk 'membersihkan' warga Palestina dari Gaza. Dalam sebuah wawancara dengan Sky News, alih-alih bangsa Palestina yang dipindahkan, Aragachi mengusulkan agar warga Israel dikirim ke Greenland.

"Saran saya adalah sesuatu yang lain. Daripada warga Palestina, cobalah untuk mengusir warga Israel - bawa mereka ke Greenland sehingga mereka dapat membunuh dua burung dengan satu batu," katanya dilansir Aljazirah, Selasa (28/1/2025).

Baca Juga

Aragachi mengatakan, Trump telah menyatakan minatnya untuk menjadikan Greenland bagian dari Amerika Serikat sejak kemenangannya dalam pemilihan umum pada bulan November. Trump beralasan bahwa wilayah otonomi Denmark sangat penting bagi keamanan nasional AS.

Dalam wawancara tersebut, Araghchi juga mengakui bahwa sekutu regional Iran telah melemah selama pertempuran dengan Israel, tetapi bersikeras bahwa mereka tetap berdiri.

"Hamas dan Hizbullah telah dirusak. Tetapi pada saat yang sama, mereka membangun kembali diri mereka sendiri, karena seperti yang saya katakan, ini adalah aliran pemikiran, ini adalah sebuah ide, ini adalah sebuah tujuan, ini adalah sebuah cita-cita yang akan selalu ada," katanya kepada Sky News.

Pada Sabtu, kurang dari sepekan setelah gencatan senjata terjadi di Gaza, yang mengakhiri perang selama 15 bulan, Trump menggambarkan daerah kantong Palestina itu sebagai 'lokasi penghancuran' dan mengatakan akan lebih baik jika semua 'dibersihkan'

"Saya ingin Mesir menerima orang (dari Gaza)," kata Trump. "Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kita membersihkan semuanya dan 'Anda tahu, ini sudah berakhir'."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement