REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pasukan penjajah Israel telah menahan 25 warga Palestina di sepanjang Tepi Barat yang diduduki. Penjajah juga menghancurkan sebuah masjid di kamp pengungsi Jenin pada hari ke-delapan operasi militer Tembok Besi. Operasi militer tersebut dilakukan saat berlakunya gencatan senjata sejak Ahad (19/1/2025).
Para mantan tahanan termasuk di antara mereka yang diculik dalam penggerebekan yang menyasar Yerusalem Timur, Hebron (Al-Khalil), Bethlehem, Nablus, Tulkarem, dan Ramallah, ujar Komisi Urusan Tahanan di dalam satu pernyataan pada Selasa (28/1/2025), demikian laporan kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Penangkapan baru tersebut membuat jumlah warga Palestina yang ditahan tentara Israel di Tepi Barat sejak Oktober 2023 menjadi lebih dari 14.300 orang, termasuk mereka yang dibebaskan setelah ditahan, menurut tokoh-tokoh Palestina yang dikutip oleh kantor berita Anadolu.
Angka tersebut tidak termasuk mereka yang ditangkap dari jalur Gaza yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan.
Enam belas tewas
Di kamp pengungsi Jenin, tentara Israel menghancurkan Masjid Hamza sebagai bagian dari serangan besar-besaran penjajah ke daerah tersebut.
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama mengutuk penghancuran masjid tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan serangan terang-terangan terhadap kesucian Islam. Israel dinilai telah melakukan pelanggaran nyata terhadap semua hukum dan perjanjian internasional yang menjamin perlindungan tempat ibadah, lapor WAFA.
Enam belas warga Palestina telah terbunuh, termasuk seorang anak berusia dua tahun, dan puluhan lainnya terluka sejak operasi tersebut diluncurkan pada Selasa lalu. Ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka karena tentara Israel menghancurkan sedikitnya 100 rumah di kamp tersebut.