REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ombak tinggi menerjang pesisir Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Rabu (29/1/2025). Hal itu menimbulkan banjir rob yang menggenangi ribuan rumah warga di desa tersebut.
Ketinggian ombak bahkan mencapai atap genting rumah warga hingga sekitar empat meter. Kondisi itu membuat air laut melewati tembok breakwater yang menjadi pemisah antara laut dan permukiman warga. Dahsyatnya gulungan ombak bahkan membuat dua titik tembok breakwater di Blok Kibuyut, Desa Eretan Kulon, menjadi jebol. Kondisi itu memperparah banjir rob karena air laut masuk ke permukiman warga dengan cepat.
Tak hanya itu, satu titik tanggul sungai Kali Menir juga jebol. “Jadi ada tiga titik tanggul yang jebol,” kata Koordinator Lapangan Tagana, Waminuddin, saat ditemui Republika di tempat pengungsian di Balai Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Rabu (29/1/2025).
Selain berasal dari air laut dan sungai, banjir di Desa Eretan Kulon juga diperparah dengan hujan yang mengguyur wilayah tersebut selama sehari semalam sejak kemarin.
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kapolsek Kandanghaur, AKP Surahmat mengatakan, tak hanya sekedar merendam rumah warga, ombak besar juga membuat tujuh rumah warga rusak. “Tidak ada korban jiwa. Hanya ada korban luka-luka, sudah kaminobati,” kata Surahmat.
Surahmat mengatakan, fokus utama petugas saat ini adalah mengevakuasi warga yang terdampak. Warga mengungsi di Balai Desa Kertawinangun. Di sana pihak kepolisian menyiapkan bantuan makanan dan minuman sambil menunggu dapur umum. “Kami saat ini terus berkoordinasi dengan unsur-unsur terkait lainnya dan melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.