REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas berhasil mendapatkan dukungan berbagai pihak untuk memaksa Israel meneken gencatan senjata. Sandera Israel akhirnya dapat kembali kumpul bersama keluarga. Begitu pula warga Palestina yang ditahan zionis, mereka yang selama ditahan diperlakukan secara biadab oleh Israel, kini kembali ke Palestina, tanah yang selama ini mereka pertahankan.
Tak hanya itu, tentara Israel nangis angkat kaki dari Koridor Netzarim. Koridor Netzarim adalah sebuah wilayah di Jalur Gaza yang menjadi zona pendudukan Israel dari tahun 2023 hingga 2025 selama perang Israel-Hamas . Koridor tersebut, yang membelah Jalur Gaza menjadi dua, terletak di sebelah selatan Kota Gaza dan membentang dari perbatasan Gaza-Israel hingga Laut Mediterania.
Warga Gaza berduyun duyun memenuhi ruas jalan ke area utara. Meski menyaksikan reruntuhan, mereka tetap tinggal di sana, membangun tenda dan menempati sisa reruntuhan yang masih bisa ditempati.
Profesor Universitas Kairo Mesir Hasan Nafa menuliskan pendapatnya terkait fenomena terkini di tanah yang menjadi tempat dakwah banyak nabi dan utusan Allah tersebut. Pertama adalah bacaan yang bias, yang ‘menguntungkan’ Israel.
Bacaan pertama
Tentu ini adalah bacaan yang tidak disukai pendukung Palestina, tapi harus diketahui, bahwa sebagian dari bacaan ini terjadi dan perlu menjadi perhatian.
Israel membombardir habis-habisan sejumlah wilayah: Gaza dan Lebanon. Wilayah Yaman yang menjadi basis perlawanan Houthi juga terkena bom zionis. Iran berupa sejumlah infrastruktur militernya juga tak luput dari bom zionis.