Rabu 05 Feb 2025 16:48 WIB

BPS: Perekonomian DIY Tumbuh 5,03 Persen Sepanjang 2024

DIY mencatat pertumbuhan tertinggi di Pulau Jawa pada tahun 2024

Rep: Aisyah Khazini Rahardjo/ Red: Fernan Rahadi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Herum Fajarwati saat memberikan keterangan kepada wartawan pada dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Provinsi DIY, Rabu (5/2/2025).
Foto: Aisyah Khazini Rahardjo
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Herum Fajarwati saat memberikan keterangan kepada wartawan pada dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Provinsi DIY, Rabu (5/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat bahwa perekonomian DIY mengalami pertumbuhan sebesar 5,03 persen sepanjang 2024. Data ini menjadi cerminan dinamika pembangunan DIY dalam beberapa tahun terakhir yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

"DIY mencatat pertumbuhan tertinggi di Pulau Jawa pada tahun 2024," ujar Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Provinsi DIY, Rabu (5/2/2025).

Herum mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh aktivitas domestik yang terjaga, yang ditandai dengan tetap solidnya aktivitas produksi, konsumsi masyarakat yang masih stabil, peningkatan mobilitas masyarakat, dan daya beli masyarakat yang terjaga dengan dukungan kebijakan pemerintah.

Ia memaparkan, aktivitas ekonomi selama 2024 juga tumbuh positif hampir di seluruh lapangan usaha, terkecuali pada triwulan IV-2024 yang mencatat kontraksi sebesar 4,36 persen pada lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang jika dibandingkan dengan triwulan IV-2023 (y-on-y). Sektor utama dengan pertumbuhan ekonomi yang positif yaitu Industri Pengolahan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Konstruksi, Informasi dan Komunikasi serta Jasa Pendidikan mampu memberikan kontribusi hingga lebih dari separuh perekonomian DIY atau sebesar 51,94 persen.

Dari sisi pengeluaran, lanjut Herum, konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi penyumbang utama PDRB DIY. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,64 persen, sementara investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) meningkat sebesar 7,90 persen yang di antaranya dipicu oleh pembangunan infrastruktur yang masih berlanjut, seperti tol Jogja-Bawen, kelok 23, dan jalan tol Jogja-Solo.

"Adapun pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen LNPRT yang didorong oleh pelaksanaan Pemilu dan Pilkada," katanya.

Adapun pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan IV-2024 sendiri yaitu sebesar 5,07 persen secara tahunan (y-on-y) dengan nilai PDRB mencapai Rp 49,75 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp31,94 triliun rupiah atas dasar harga konstan 2010.

Dari sisi pengeluaran, papar Herum, struktur ekonomi DIY masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) dengan kontribusi sebesar 61,88 persen; diikuti oleh PMTB sebesar 34,42 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 14,57 persen. Adapun pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 11,06 persen. Selanjutnya disusul PMTB yang tumbuh sebesar 7,90 persen dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 6,09 persen.

Lebih dari setengah perekonomian Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa (57,02 persen). Dengan pertumbuhan kumulatif (c-to-c) sebesar 4,92 persen, perekonomian Pulau Jawa menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 2,89 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement