Rabu 12 Feb 2025 09:14 WIB

Trump Ancam Batalkan Gencatan Senjata Hamas-Israel, Begini Penjelasannya

Gencatan senjata Hamas-Israel wasilah pemulihan dan pembangunan Gaza Palestina.

Presiden Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam pihak Hamas dan Israel dengan pembatalan perjanjian gencatan senjata antara keduanya. Hal itu akan terjadi bila semua sandera tidak segera dibebaskan hingga batas waktu terakhir pada Sabtu (15/2/2025).

"Neraka akan terjadi jika para sandera tidak dipulangkan dari Gaza," kata Trump dalam pertemuan panjang dengan para wartawan di Ruang Oval Gedung Putih, seraya menambahkan, "Saya mungkin akan berbicara dengan Netanyahu tentang penetapan hari Sabtu sebagai batas waktu pembebasan para tahanan."

Baca Juga

Terkait seruannya untuk mendeportasi warga Palestina dari Jalur Gaza, Presiden AS menyatakan keyakinannya bahwa “Yordania akan menerima pengungsi Palestina,” dan mengancam akan menghentikan bantuan AS kepada Yordania dan Mesir “jika mereka tidak menerima pengungsi.”

Dalam konteks terkait, juru bicara militer Brigade Qassam, Abu Obeida, mengumumkan pada Senin malam bahwa penyerahan tahanan Israel , yang dijadwalkan akan dibebaskan Sabtu depan, telah ditunda "sampai pemberitahuan lebih lanjut."

Juru bicara Brigade Izzuddin al Qassam menempatkan "keputusan pimpinan perlawanan" dalam kerangka menanggapi pelanggaran pendudukan dan "kegagalannya untuk mematuhi ketentuan perjanjian; menunda pemulangan para pengungsi ke Jalur Gaza utara, menargetkan mereka dengan penembakan dan tembakan di berbagai wilayah di Jalur Gaza, dan tidak mengizinkan masuknya pasokan bantuan dalam segala bentuknya sesuai dengan apa yang disepakati, sementara perlawanan melaksanakan semua kewajibannya."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement