REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Pendidikan Amerika Serikat (AS) telah membatalkan 29 hibah pelatihan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) senilai 101 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,6 triliun, serta kontrak senilai 881 juta dolar AS atau sekitar Rp 13,8 triliun, demikian pengumuman Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di platform X awal pekan ini.
"Salah satu program yang dibatalkan itu terkait dengan pelatihan guru dalam membantu para siswanya memahami dan menganalisis sejarah kompleks terkait penindasan serta mengenali "aspek-aspek privilese dan kekuasaan," kata DOGE.
Baca: Pemerintah Trump Setuju Jual Rudal AGM-114 Hellfire ke Israel
Langkah itu sejalan dengan perintah eksekutif Presiden AS Donald John Trump yang menargetkan inisiatif DEI, khususnya di bidang militer, yang menurutnya mengalami kemunduran di bawah kepemimpinan pendahulunya Joe Biden.
Departemen Pendidikan juga membatalkan 89 kontrak senilai 881 juta dolar AS atau sekitar Rp 14,4 miliar, termasuk kesepakatan senilai 1,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 24,3 miliar untuk jasa pengawasan operasional pengiriman dan administrasi di pusat distribusi persuratan.
Baca: Prabowo dan Erdogan Naik Satu Mobil Menuju ke Hotel
Trump menugaskan Elon Musk, kepala DOGE, untuk mengaudit Pentagon dan Departemen Pendidikan guna mengungkap "penyimpangan dan penyalahgunaan dana bernilai ratusan juta hingga miliaran dolar, sebagaimana dilaporkan Anadolu.
Sementara itu, DOGE yang dipimpin Elon Musk juga telah mengakhiri kontrak senilai hampir 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16,35 triliun dengan Departemen Pendidikan AS, yang pada dasarnya menghilangkan kantor penelitian yang melacak kemajuan siswa AS.
Pemotongan anggaran yang besar pada dasarnya telah menghapus kantor penelitian dan statistik lembaga federal tersebut, salah satu penyandang dana penelitian pendidikan terbesar di negara tersebut, Institut Ilmu Pendidikan (IES). Selama ini, IES mengumpulkan dan menyebarluaskan data dan penelitian tentang berbagai subjek, termasuk tidak terbatas pada keadaan prestasi siswa AS, kejahatan dan keselamatan sekolah, dan penyelesaian kursus sains sekolah menengah.
Baca: KSAU Periode 2018-2020 Yuyu Sutisna Jadi Dubes RI untuk Maroko
Selain itu, penelitian mereka digunakan secara luas oleh para pendidik, departemen pendidikan negara bagian dan lokal, distrik sekolah, perguruan tinggi, dan peneliti lainnya. Felice Levine, direktur American Educational Research Association, yang sering bekerja sama dengan departemen pendidikan, mengonfirmasi 169 kontrak IES telah dihentikan..