Rabu 12 Feb 2025 10:59 WIB

Cegah Kondisi Serius di Masa Depan, Penderita Hipertensi Harus Cek Mandiri Berkala

Ada sejumlah faktor penyebab hipertensi

Alat tensi digital yang bisa digunakan mandiri di rumah
Foto: Dok Republika
Alat tensi digital yang bisa digunakan mandiri di rumah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gaya hidup, terutama pola makan yang salah kerap menimbulkan masalah kesehatan. Salah satu penyakit yang bisa ditumbulkan karena mengonsumsi makanan yang salah adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Ada sejumlah faktor penyebab hipertensi. Yaitu faktor psikologis, asupan makanan, konsumsi minuman beralkohol, usia dan obesitas. Penyakit jantung bawaan juga, menjadi salah satu penyebab lain. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1 persen. Tren menunjukkan peningkatan kasus pada usia yang lebih muda, yang sebelumnya dominan di atas 55 tahun, kini bergeser ke rentang 30 hingga 40 tahun.

Baca Juga

Praktisi Medis dari Good Doctor Technology Indonesia, dr Ivan Kunardi mengatakan, pemeriksaan rutin dan sering sangat dibutuhkan dalam upaya menekan kejadian fatal akibat hipertensi. Pemeriksaan, bisa dilakukan di fasilitas layanan kesehatan atau secara mandiri di rumah.

"Saya menyarankan lebih sering melakukan pemeriksaan tensi darah secara mandiri di rumah, karena suasananya yang lebih santai dan tenang, sehingga hasilnya lebih akurat. Sekarang sudah banyak alat tensi tekanan darah yang beredar di masyarakat," ujar Ivan saat pembukaan OMRON Experience Center Bandung di Komplek Paskal Hyper Square, Kota Bandung, Selasa (11/2).

Namun, dr Ivan menyarankan, pentingnya memilih alat kesehatan yang tepat untuk penggunaan di rumah. Menurutnya, memilih alat ukur tensi yang tersertifikasi, untuk mendapatkan hasil yang akurat dan dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini. “Ini untuk memastikan pengobatan yang tepat guna mencegah kondisi serius di masa depan," katanya.

Dari data Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia menyatakan warga Asia lebih rentan terhadap hipertensi. Sensivitas genetik terhadap garam menjadi faktor utamanya. Ivan mengatakan untuk mengurangi risiko hiprtensi disarankan untuk memantau tekanan darah di rumah, membatasi asupan garam dan menjalani gaya hidup sehat.

"Saya sarankan lebih sering melakukan pemeriksaan tekanan darah. Dengan cara itu, dokter bisa lebih baik dan lebih cepat melakukan upaya pengobatan maupun pencegahan yang diperlukan," katanya.

Tingginya angka hipertensi di Indonesia, termasuk di Jawa Barat, melatarbelakangi Omron membuka Experience Center di Bandung bersama Mitra Care. Sebelumnya, Omron sudah membuka di Surabaya, Medan, Palembang dan Makassar. "Kehadiran Omron Experience Center di Bandung merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan ketersediaan perangkat kesehatan berkualitas dan pelayanan unggul di Indonesia," ujar Direktur Omron Healthcare Indonesia, Tomoaki Watanabe.

Omron, kata dia, menyediakan alat keseatan yang mendukung kesehatan jantung dan kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Produk Omron telah menjadi andalan para dokter di Indonesia untuk pengelolaan hipertensi yang efektif. "Kami berharap Omron Experience Center dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat, sehingga upaya pencegahan dan penanganan penyakit bisa menjadi lebih baik," katanya.

Omron Experience Center menyediakan produk Oomron secara langsung, mulai dari alat tensi digital hingga termometer digital. Selain itu, pelanggan juga bisa melakukan servis alat kesehatan, kalibrasi serta mencoba produk.

Omron merupakan perusahaan alat kesehatan asal Jepang memproduksi alat tensi digital, monitor komposisi tubuh, nebulizer dan perangkat pain management serta termometer digital. Yang terbaru, perusahaan meluncurkan Omron Complete yang menggabungkan tensimeter dan EKG dalam satu perangkat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement