Kamis 13 Feb 2025 12:35 WIB

Uni Eropa Siapkan Target Iklim Baru

Uni Eropa akan mengamandemen undang-undang iklim pada kuartal ini.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Uni Eropa berkomitmen untuk memperbarui target iklim guna mencapai NZE.
Foto: www.freepik.com
Uni Eropa berkomitmen untuk memperbarui target iklim guna mencapai NZE.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Komisi Uni Eropa Eropa menyatakan bakal mengumumkan target iklim yang baru pada kuartal ini atau sekitar akhir Maret. Uni Eropa akan mengungkapkan rencana target pemangkasan emisi pada tahun 2040.

Dalam dokumen program kerjanya yang dirilis, Rabu (12/2/2025), Komisi Uni Eropa mengonfirmasi Uni Eropa akan mengamandemen undang-undang iklimnya pada kuartal ini. Langkah ini sebenarnya sudah lama direncanakan guna menjaga negara-negara anggota tetap berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai target nol-emisi pada 2050.

Baca Juga

Komisi Uni Eropa mengusulkan agar negara-negara anggota bersama-sama memangkas emisinya sebanyak 90 persen dari tingkat 1990 pada tahun 2040. Uni Eropa berjanji memangkas emisinya sebesar 55 persen dari tingkat 1990 pada tahun 2030.

Target iklim 2040 juga akan digunakan untuk menetapkan target 2035. Semua negara penandatangan Perjanjian Paris harus menyerahkan rencana dan target iklim yang ditetapkan sendiri (NDC) pada tahun 2035 kepada PBB pada Februari ini. Namun, hingga tenggat waktu 10 Februari, masih banyak negara yang belum menyerahkan NDC ke PBB. PBB meminta pemerintah-pemerintah memprioritaskan kualitas NDC daripada kecepatan penyerahan.

Dikutip dari Sustainability Magazine, hingga Selasa (11/2/2025), negara-negara yang sudah menyerahkan NDC adalah Andorra, Brasil, Ekuador, Selandia Baru, Saint Lucia, Swiss, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, dan Uruguay.

Beberapa negara penghasil emisi terbesar di dunia, termasuk Cina, India dan Uni Eropa, diharapkan untuk menyerahkan rencana mereka akhir tahun ini.

Lambatnya respon ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pendukung iklim yang khawatir komitmen yang lambat dapat melemahkan upaya global untuk membatasi kenaikan suhu.

Berbicara di Brasil pada pekan ini, Simon Stiell, Direktur Eksekutif Perubahan Iklim PBB, menggambarkan NDC sebagai salah satu dokumen kebijakan terpenting yang akan dibuat oleh pemerintah pada abad ini.

“Jadi, meluangkan sedikit lebih banyak waktu untuk memastikan bahwa rencana-rencana ini adalah yang terbaik adalah hal yang masuk akal,” jelasnya. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement