Jumat 14 Feb 2025 18:42 WIB

Bendungan Rukoh Garapan Waskita Karya Serap Hampir 80 Persen Tenaga Kerja Lokal

Bendungan Rukoh garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah selesai dibangun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Bendungan Rukoh garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah selesai dibangun.
Foto: Waskita Karya
Bendungan Rukoh garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah selesai dibangun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendungan Rukoh garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah selesai dibangun. Proyek senilai Rp 1,7 triliun itu memiliki kapasitas tampung sebanyak 128 juta meter kubik (m3).

Bendungan yang terletak di Kabupaten Pidie, Aceh tersebut dipastikan dapat mendukung kestabilan pasokan air irigasi yang mengaliri lahan pertanian seluas 12.194 hektare (ha). Pasokan air itu berdampak pada ketahanan pangan (food estate) dan penyerapan tenaga kerja serta peningkatan aktivitas ekonomi yang berimbas positif pada kenaikan penghasilan, saving, dan daya beli masyarakat yang semakin tinggi. Proyek ini pun bisa menyediakan air baku sebanyak 900 liter per detik. Dengan begitu turut menjaga ketahanan air.

Baca Juga

Baru-baru ini, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Lilik Retno Cahyadiningsih meninjau langsung ke lokasi bendungan. Menurutnya, pembangunan proyek tersebut sangat diperlukan karena memiliki banyak manfaat.

"Tidak hanya bermanfaat untuk irigasi atau air baku saja, tetapi juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 137 MegaWatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PMLTH) sebesar 1,22 MW, sehingga," ujarnya.

Ia menambahkan, bendungan tersebut juga memberikan manfaat irigasi bagi Daerah Irigasi (DI) Baro Raya.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, output daya Listrik yang besar itu akan menjamin ketersediaan akses listrik untuk mendorong peningkatan aktivitas ekonomi, rumah tangga, dan produksi. Keberadaan pembangkit listrik pun, lanjutnya, akan berdampak signifikan pada sektor sosial dan ekonomi yang dipresentasikan oleh tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat yang membaik.

“Dengan adanya Bendungan Rukoh produksi pertanian bisa meningkat, Indeks Pertanaman (IP) diharapkan ikut naik dari 191 persen menjadi 300 persen. Bendungan Rukoh saat ini sudah proses pengisian air atau impounding, sehingga bisa mengaliri ke berbagai lahan irigasi secara maksimal dan mendukung ketahanan pangan sesuai Asta Cita Presiden," jelas dia dalam keterangan resmi, Jumat (14/2/2025).

Kementerian PU memproyeksikan, berkat Bendungan Rukoh jumlah produksi pertanian tahun ini dapat mencapai enam ton per ha. Dengan musim tanam ditargetkan sebanyak tiga kali dalam setahun.

Bendungan yang memiliki genangan seluas 687 ha ini, lanjut Ermy, mampu mereduksi banjir seluas 51 ha atau mencakup tiga kecamatan yaitu Titeue, Keumala, dan Sakti. "Diharapkan Bendungan Rukoh dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat Aceh, khususnya di sekitar Kabupaten Pidie," katanya.

Apalagi, lanjut dia, proyek tersebut menyerap banyak tenaga kerja lokal hampir 80 persen. Dengan begitu turut membuka lapangan pekerjaan yang berdampak bagi kesejahteraan warga Aceh.

Sebagai BUMN konstruksi yang telah berpengalaman 64 tahun lebih membangun infrastruktur di Tanah Air, sambung Ermy, Perseroan berkomitmen untuk terus berperan membangun bangsa sekaligus mendukung ekonomi kerakyatan. Sebelumnya sepanjang 2024, terdapat empat bendungan garapan Waskita Karya yang sudah diresmikan yaitu Karian, Margatiga, Leuwikeris, serta Temef. Kemudian selain Rukoh, Bendungan Jlantah pun telah selesai dibangun tahun ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement