Senin 17 Feb 2025 18:06 WIB

Manajemen Perpustakaan dan Peran Teknologi Artificial Intelligence (AI)

AI mampu memperbarui data katalog dan mengurangi risiko kesalahan manusia.

Berbagai inovasi berbasis AI kini diterapkan dalam manajemen perpustakaan.
Foto: UNM
Berbagai inovasi berbasis AI kini diterapkan dalam manajemen perpustakaan.

Oleh: Suagam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Manajemen perpustakaan telah mengalami perubahan besar seiring berkembangnya teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini menawarkan berbagai solusi yang meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pengunjung, memungkinkan perpustakaan untuk tetap relevan dalam dunia digital yang serbacepat.

Berbagai inovasi berbasis AI kini diterapkan dalam manajemen perpustakaan untuk mempermudah proses pencatatan, pengelolaan koleksi, hingga layanan pengunjung. Menurut Suagam, Pustakawan Universitas Nusa Mandiri (UNM), salah satu penerapan AI yang paling signifikan adalah otomatisasi proses pencatatan dan katalogisasi.

Dengan teknologi Natural Language Processing (NLP), AI dapat memindai dan mengkategorikan buku, jurnal, atau media digital lainnya dengan akurasi tinggi.

Selain itu, AI juga mampu memperbarui data katalog secara otomatis, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk menambah koleksi baru ke dalam sistem perpustakaan.

Selain itu, perpustakaan kini menggunakan sistem rekomendasi cerdas berbasis AI untuk membantu pengunjung menemukan bahan bacaan yang relevan. Dengan memanfaatkan data sejarah peminjaman, preferensi, dan minat pengguna, algoritma AI dapat menyarankan buku atau materi lainnya yang sesuai.

Teknologi serupa juga digunakan oleh platform e-commerce dan layanan streaming untuk meningkatkan pengalaman pengguna, namun dalam konteks perpustakaan, hal ini memungkinkan akses lebih cepat ke informasi yang dibutuhkan.

Teknologi AI juga meningkatkan kualitas layanan pencarian di perpustakaan. Dengan kemampuan untuk memahami konteks dan makna dari kata-kata dalam pencarian, AI dapat memberikan hasil yang lebih akurat meskipun pengguna tidak mengetahui judul atau penulis yang spesifik.

Bahkan, pencarian berbasis AI kini dapat mencakup berbagai format media, seperti gambar, audio, dan video yang semakin memudahkan pengunjung menemukan informasi yang mereka cari. Sistem peminjaman dan pengembalian buku otomatis juga kini mulai diterapkan berkat teknologi AI.

Penggunaan pengenalan wajah atau kartu identitas digital memungkinkan pengguna untuk meminjam dan mengembalikan buku secara mandiri tanpa harus berinteraksi langsung dengan staf perpustakaan. Teknologi ini juga dapat mendeteksi keterlambatan pengembalian dan mengirimkan pengingat otomatis kepada peminjam, menjadikannya lebih efisien dan mengurangi beban administratif.

Namun, penerapan AI dalam perpustakaan juga menghadapi beberapa tantangan. Investasi yang dibutuhkan untuk membeli perangkat keras dan perangkat lunak yang memadai cukup besar.

Selain itu, staf perpustakaan perlu dilatih untuk mengelola dan memanfaatkan teknologi ini dengan optimal. Tantangan lainnya adalah terkait privasi data, terutama ketika AI digunakan untuk menganalisis preferensi pengguna dan memberikan rekomendasi.

Oleh karena itu, penting bagi perpustakaan untuk memastikan bahwa data pengguna dilindungi dengan baik melalui kebijakan keamanan yang ketat.

Dengan segala manfaat dan tantangan yang ada, penerapan AI dalam manajemen perpustakaan menjanjikan transformasi yang signifikan.

Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkaya pengalaman pengunjung dan menjaga relevansi perpustakaan di era digital. Perpustakaan yang memanfaatkan AI dengan bijak dapat memberikan layanan lebih responsif dan sesuai kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

Penulis: Suagam, Pustakawan Universitas Nusa Mandiri

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement