Selasa 18 Feb 2025 12:58 WIB

Puji China, Mendiktisaintek: China Miliki Keunggulan dalam Pengembangan Riset

RI-China perkuat kolaborasi pendidikan tinggi hadapi tantangan global

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Foto: Antara/HO-Kemendiktisaintek RI
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan komitmennya untuk mempererat kerja sama bilateral dalam pengembangan inovasi teknologi, riset, dan pendidikan tinggi bersama China.

Hal ini dipertegas dalam acara malam silaturahim yang dihadiri oleh pejabat, akademisi, dan mitra strategis dari Indonesia dan China, Senin (17/2) malam.

Baca Juga

"China memiliki keunggulan dalam pengembangan riset yang dapat berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara. Kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk meningkatkan kualitas SDM dan kontribusi pendidikan tinggi dalam agenda ekonomi nasional," kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Mendiktisaintek menyatakan bahwa pemerintah Indonesia berfokus pada penguatan riset di perguruan tinggi, dengan China sebagai mitra kunci.

Oleh sebab itu, Menteri Satryo berharap kerja sama kedua negara akan terus berkembang melalui kemitraan yang saling menguntungkan, untuk menghadirkan komitmen terbaik dalam pengembangan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, demi dampak nyata bagi kedua negara serta menjadi investasi jangka panjang untuk stabilitas ekonomi dan kemajuan global.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan China, menyoroti potensi besar kedua negara sebagai pemilik pasar yang luas serta keberhasilan kerja sama di bidang infrastruktur, perdagangan, dan pendidikan.

"Hubungan Indonesia dan China memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas kawasan. Kedua negara tidak hanya memiliki pasar besar, tetapi juga komitmen untuk menciptakan sumber daya manusia unggul yang berdaya saing global," ujarnya.

Di tengah dinamika politik internasional, menurut Luhut, Indonesia dan China berkomitmen untuk mengedepankan semangat saling memahami dan kerja sama mutualisme.

"Era kemajuan teknologi membuka peluang tak terbatas. Dengan kolaborasi komprehensif, kita bisa memanfaatkan potensi ini untuk kemajuan bersama," ucap Luhut.

Diketahui, hingga 2024 tercatat 761 naskah kerja sama telah terjalin antara perguruan tinggi kedua negara, mencakup pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, pengembangan kurikulum, serta pelatihan.

Salah satu program kerja sama antara China dan Indonesia adalah "1+10+100+1000" yang meliputi pembukaan jurusan teknologi kendaraan energi baru, kompetisi keterampilan profesional, pelatihan teknis, dan pemberian 1.000 beasiswa bagi mahasiswa Indonesia.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement