REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lolosnya Club Brugge dengan menyingkirkan Atalanta pada playoff 16 besar Liga Champions dianggap kejutan bagi banyak orang. Namun pelatih Club Brugge Nicky Hayen berpendapat berbeda.
Tim Belgia itu datang ke markas Atalanta, Stadion Gewiss, dengan modal kemenangan 2-1. Club Brugge memimpin 3-0 pada babak pertama dalam laga Rabu (19/2/2025) dini hari WIB.
Atalanta memperkecil ketertinggalan 35 detik setelah babak kedua dimulai. Namun, La Dea tidak mampu menambah gol lagi setelah penalti Ademola Lookman ditepis Simon Mignolet pada menit ke-60.
“Kami kebobolan gol itu dengan sangat cepat. Kemudian kami beruntung Simon berhasil menepis penalti itu. Kami harus bertahan,” kata Hayen.
“Kami tahu sebelumnya bahwa pertandingan akan berakhir seperti itu dan kami tidak dapat melakukan serangan apa pun. Namun, saya tidak akan menyalahkan para pemain saya. Mereka semua menundukkan kepala dan melakukan tugasnya,” ujarnya.
Brugge unggul setelah tiga menit melalui pemain remaja Chemsdine Talbi dan ia menambah gol kedua di pertengahan babak sebelum Ferran Jutgla mengubah kedudukan menjadi 3-0.
“Itu tidak mengejutkan saya. Kami punya kualitas bagus,” kata Hayen yang punya ritual berbicara dengan ibunya yang sudah meninggal empat tahun lalu.
“Jika Anda bermain sepak bola dengan keberanian dan keyakinan, Anda bisa mendapatkan peluang. Jadi saya tidak perlu mencubit diri sendiri.”
Brugge akan bertemu Aston Villa atau Lille pada babak 16 besar. Undian babak 16 besar Liga Champions akan berlangsung Jumat (21/2/2025).
View this post on Instagram
Ikuti Whatsapp Channel Republika