REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Proyek Strategis Nasional (PSN) di pantai utara Tangerang, disebut akan bisa menghadirkan 10 juta wisatawan per tahun, dan menyerap 13 ribu tenaga kerja. Jika PSN tidak ada kepastian maka akan membahayakan investasi ke depan.
Tokoh masyarakat Banten, Ahmad Jazuli, mengatakan, memberi keuntungan bagi masyarakat maupun pemerintah. PSN menimbulkan efek roda ekonomi berputar cukup besar. PSN di pantai utara Tangerang ditarget akan bisa menghadirkan 10 juta wisatawan per tahun.
“Kalau pengunjung datang ke sirkuit, taman safari, dan sebagainya, katakanlah per orangnya membawa uang Rp.1 juta, sudah berapa uang yang beredar di sana,” kata Jazuli.
PSN pesisir laut utara Tangerang, lanjut Jazuli, juga akan menghasilkan pendapatan dari pajak untuk pemerintah. Seperti pajak hiburan, pajak hotel, pajak restoran. Dan yang tidak kalah penting, menurut Jazuli, PSN di sana akan menyerap tidak kurang dari 13 ribu orang.
“Saya sendiri mendukung proyek PSN. Daripada tanah di sana tidak produktif, lebih baik jika dimanfaatkan,” kata dia. Apalagi kalau pemanfaatannya tidak mengubah mangrove sebagai hutan payau.
Menurut Jazuli, pemerintah memiliki keterbatasan anggaran sehingga tetap dibutuhkan peran masyarakat dan swasta. Adapun PSN dari 2016 hingga sekarang, ada sekitar 233 proyek. Dari jumlah itu ada 49 di antaranya yang dijalankan swasta.
Khusus di Banten, kata Jazuli, terdapat 11 PSN yang sudah dan sedang berjalan. Di antaranya tol Serang-Panimbang, Waduk Sindangheula dan Karian, Tol Cinere-Serpong, dan sebagainya. “Terbaru berdasar Permen tanggal 13 Maret 2024 ditetapkan 14 PSN. Tiga di antaranya di Banten, yaitu pembangunan BSD, pesisir pantai Tangerang Utara Tropical Concept,” ungkap Jazuli.
Dijelaskan Jazuli, di pantai Tangerang Utara, negara memiliki aset hutan rawa mangrove seluas lebih dari 1060 hektare. Dari angka ini, menurut Jazuli, yang masih berbentuk magrove tinggal 90 hektare.
“Total PSN itu sekitar 1756 hektare, itu setelah ditambah lahan 150 hektare yang dimiliki Agung Sedayu. Di situ akan dibangun taman Bhinneka, Pusat Riset Mangrovw, Taman Hutan Safari, Sirkuit Internasional, dan sebagainya,” jelas Jazuli. Dalam pembangunan PSN ini, lanjut dia, pihak swasta akan mendanai sekitar Rp.40 triliun.
Pembangunan ini, kata Jazuli, akan memberi keuntungan bagi pemerintah. Hal ini karena aset yang sebelumnya tidak produktif akan menjadi hutan carbon dunia. Sehingga 90 hektare hutan mangrove yang eksisting ini akan diperluas menjadi 512 hektare.
“Dengan demikian aset negara menjadi terpelihara. Jadi aset negara bukan dijual, tapi asetnya diskemakan kerja sama dengan PT Mutiara,” ungkapnya.
Keuntungan lainnya, menurut Jazuli, proyek ini menimbulkan efek roda ekonomi berputar cukup besar. PSN di pesisir laut Tangerang Utara akan ditarget akan bisa menghadirkan 10 juta wisatawan per tahun. “Kalau pengunjung datang ke sirkuit, taman safari, dan sebagainya, katakanlah per orangnya membawa uang Rp.1 juta, sudah berapa uang yang beredar di sana,” papar Jazuli.
PSN pesisir laut Tangerang Utara, lanjut Jazuli, juga akan menghasilkan pendapatan dari pajak untuk pemerintah. Seperti pajak hiburan, pajak hotel, pajak restoran. Dan yang tidak kalah penting, menurut Jazuli, PSN di sana akan menyerap tidak kurang dari 13 ribu orang.