Jumat 21 Feb 2025 16:54 WIB

Shalawat Jibril dan Tekad Driver Ojol Naik Haji Setelah Penantian 12 Tahun

Ali akan menunaikan ibadah haji bersama istrinya pada tahun ini.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pengemudi ojek daring Ali Marjuki bersama istrinya melakukan pelunasan haji tahap I di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pengemudi ojek daring Ali Marjuki bersama istrinya melakukan pelunasan haji tahap I di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Mengenakan jaket ojek online berwarna hijau, Ali Marjuki (49 tahun) ditemani istrinya Khayana (43) mendatangi Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia (BSI) Bekasi pada Jumat (21/2/2025) pagi. Setelah menanti selama sekitar 12 tahun, tiba waktunya bagi Ali dan istrinya untuk melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2025.

Ali yang kesehariannya menjadi driver ojek online akan menunaikan ibadah haji bersama istrinya pada tahun ini. Mata Ali berkaca-kaca, suaranya berat, dan raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan rasa haru saat diwawancarai awak media di Kantor Cabang BSI Bekasi. 

Baca Juga

Ali mengungkapkan, modalnya hanya niat ingin melaksanakan ibadah haji. Dia mesti berjuang mengumpulkan uang hingga pada tahun 2013 bisa daftar haji dengan membayar setoran awal biaya haji sebesar Rp 50 juta untuk dirinya dan istrinya.

Untuk mendapatkan uang Rp 50 juta, Ali mengungkapkan membutuhkan waktu yang lama, lebih dari lima tahun. Demi tekad berhaji, Ali dan istrinya konsisten menabung karena memang berniat untuk ke tanah suci.

"Ya lama prosesnya (untuk dapat Rp 50 juta), namanya kita usaha di jalanan (jadi ojek) ya, kita tidak kerja di kantor gitu, ya semampunya (menabung) gitu," kata Ali kepada Republika di Kantor Cabang BSI Bekasi, Jumat (21/2).

Selama proses mengumpulkan uang untuk memenuhi biaya ibadah haji, Ali mengaku ada banyak kesulitan. Namun Ali dan istrinya tetap tabah dan kosisten menabung agar bisa menunaikan ibadah haji, memenuhi panggilan Allah SWT. 

Kesulitan yang dihadapi Ali, tidak jauh dari profesinya sebagai driver ojek online.

"Ya karena saya driver ojek, saya sehat tapi motor sakit, saya sehat dan motor sehat tapi HP yang sakit, ujian luar biasa kan gitu," ujar Ali dengan mata yang masih berkaca-kaca dan suara yang berat menahan tangis dan haru.

Ali mengungkapkan bahwa setiap tahun selalu melihat dan memantau aplikasi untuk mengetahui kapan waktunya tiba bagi dirinya dan istrinya mendapat giliran berangkat ke Tanah Suci.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement