Sabtu 22 Feb 2025 23:50 WIB

Bulog Sumut Jamin Stok Beras Cukup Jelang Ramadhan

Stok beras akan terus bertambah karena belum dipasarkan.

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar
Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menjamin stok beras di gudang mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di wilayahnya menjelang Ramadhan ini.

"Stok beras saat ini hampir 48 ribu ton, ke depan dalam waktu dekat ini akan bertambah menjadi 50 ribu ton," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Sumut, Sabtu (22/2/2025).

Baca Juga

Budi mengatakan stok beras akan terus bertambah karena belum dipasarkan. Untuk itu, kebutuhan beras di wilayah ini aman menjelang Ramadhan.

Ia mengatakan untuk memaksimalkan beras, pihaknya terus melakukan penyerapan gabah di tingkat petani lokal dengan target 12 ribu ton gabah kering panen (GKP) atau 6.000 ton setara beras sampai April 2025.

Sementara, saat ini, pihaknya sudah menyerap sebanyak 5.000 ton atau 2.700 ton setara beras.

Budi mengatakan pihaknya menyerap GKP di sejumlah daerah seperti Kabupaten Simalungun, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karo, dan Asahan.

"Penyerapan ini juga bekerja sama dengan pemerintah setempat, pihak Kodam I Bukit Barisan, kodim dan lainnya untuk mencapai hasil maksimal," kata dia.

Budi mengimbau para petani agar menjual GKP ke Bulog karena sudah ditetapkan harga Rp 6.500 per kilogram.

Hal itu, katanya, sesuai dengan kebijakan yang diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 tahun 2025 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

Untuk itu, ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan beras menjelang Ramadhan ini.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement