Selasa 29 Jul 2025 05:28 WIB

Mesir 'Tekan' Grand Syekh Al Azhar Tarik Pernyataan Soal Israel, Begini Analisis Pakar UI

Sikap Grand Syekh Al Azhar untuk mematuhi Pemerintah Mesir bisa dipahami.

Rep: MgRol159/ Red: A.Syalaby Ichsan
Imam besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el Thayeb
Foto: Onislam.net
Imam besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el Thayeb

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Mesir dilaporkan telah menekan pihak Al Azhar untuk menarik pernyataan yang mengecam 'genosida kelaparan' oleh Israel. Pakar Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI) Prof Yon Machmudi mengungkapkan, apa yang disampaikan Syekh Al Azhar menimbulkan kemarahan pihak Israel. Sebagai negara yang menjalin hubungan dengan Pemerintah Mesir, mereka pun menghubungi Kairo terkait ketidaksukaan atas pernyataan tersebut.

Karena itu, ujar Yon, Mesir menekan Grand Syekh Al Azhar untuk menghapus pernyataan yang sudah dipublikasikan sebelumnya. “Dalam satu sisi, Pemerintah Mesir juga menjaga agar statement itu tidak memperburuk hubungan kondisi dalam kaitan negosiasi yang sedang berlangsung dan dimediasi oleh Mesir,” ujar Yon saat dihubungi Republika, Senin (28/7/2025).

Baca Juga

Menurut Yon, apa yang dilakukan Mesir merupakan konsekuensi manakala sebuah negara memiliki hubungan diplomatik dengan negara lain. Terlebih, Mesir tidak secara eksplisit menyatakan permusuhan dengan negara tersebut. Yon mengatakan, Pemerintahan Presiden Abdel Fattah Al Sisi pun tidak secara lugas mengutuk apa yang dilakukan Israel di Gaza, termasuk genosida.

Padahal, ujar Yon, sebagai negara yang mengaku demokratis, apa yang disampaikan oleh Grand Syekh Al Azhar seharusnya dipahami sebagai aspirasi dari suatu otoritas di bidang keagamaan untuk menyampaikan pendapatnya. "Seharusnya suara dari masyarakat baik itu organisasi maupun non pemerintahan diberikan haknya karena kan tentu berbeda antara pemerintah dan lembaga-lembaga organisasi dengan masyarakat," ujar dia.

photo
Umat Muslim bersiap untuk berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan di masjid Al-Azhar di Kairo, Mesir, Sabtu (25/3/2023). - (AP Photo/Amr Nabil)

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement