Ahad 23 Feb 2025 18:05 WIB

Komisi VI DPR Yakin Presiden telah Kantongi Nama Tepat untuk Pimpin Danantara

Danantara diharapkan memberi kontribusi signifikan pada perekonomian nasional.

Presiden RI Prabowo Subianto diharapkan memilih sosok tepat untuk memimpin Danantara. (ilustrasi)
Foto: Antara/Livia Kristianti
Presiden RI Prabowo Subianto diharapkan memilih sosok tepat untuk memimpin Danantara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo menyakini Presiden RI Prabowo Subianto telah mengantongi nama yang tepat untuk didapuk sebagai Kepala Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

"Kalau ditanya siapa kepalanya? Siapa yang memegangnya? Saya yakin Pak Prabowo sudah punya nama untuk itu, dan saya yakin Pak Prabowo tidak salah untuk menentukan siapa dari ketua atau kepala dari Danantara tersebut," kata Eko Patrio, sapaan karibnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (23/2/2025).

Baca Juga

Terkait sorotan publik yang bertendensi bila pengelolaan BPI Danantara lebih baik diserahkan kepada kalangan profesional dibandingkan dari kalangan politik agar bebas dari intervensi atau kepentingan politik tertentu, dia menilai hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar.

"Kita sudah diajarkan oleh Indonesia sekian puluhan tahun ya. Profesional juga ada yang korupsi juga, politisi juga ada yang korupsi juga. Jadi sekarang adalah bagaimana meng-combain yang saya inginkan tadi adalah 'yuk sama-sama kita bangun BUMN kita ini menjadi lebih baik lagi, lebih bagus lagi'. Itu saja," ujarnya.

Menurut dia, sosok yang akan ditunjuk Presiden Prabowo sebagai pemimpin BPI Danantara nantinya harus paham bagaimana mengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Paham tentang aset nasional kita, dalam arti kata BUMN itu apa saja. Lalu bagaimana me-leverage (mengungkit) yang tadi asetnya satu bisa menjadi lima, yang 100 bisa menjadi 1.000," ucapnya.

Hal tersebut, kata dia, agar BPI Danantara mampu mengakselerasikan diri sebagai superholding BUMN dan lembaga pengelola investasi berkelas dunia layaknya keberadaan lembaga serupa di negara lain.

"Apalagi dengan Rp 14 ribu triliun (nilai total aset yang akan dikelola) ini, aset yang besar ini bagaimana caranya bisa mendapatkan yang terbaik, seperti Temasek (di Singapura), dan teman-teman Khazanah di Malaysia, atau CIC China Investment Corporation) di China, dan lain sebagainya," tuturnya.

Dengan demikian, lanjut dia, investasi dan aset negara yang dikelola secara lebih efektif oleh BPI Danantara nantinya dapat memberi kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. "Visinya harus bagaimana caranya menguntungkan dan mempunyai daya ungkit besar terhadap aset dan juga investasi BUMN, itu adanya di Danantara," kata dia.

Presiden Prabowo Subianto rencananya akan meluncurkan Danantara secara resmi pada Senin (24/2/2025), yang diyakini sebagai kekuatan untuk menunjang perekonomian Indonesia pada masa depan nanti. "Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita, yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola dan kita beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara," kata Presiden saat jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Presiden Prabowo menuturkan bahwa Daya berarti energi atau kekuatan, sementara Anagata berarti masa depan. Dengan demikian, Danantara berarti energi atau kekuatan untuk tanah air atau Nusantara. "Jadi, artinya Danantara ini kekuatan ekonomi, dana investasi yang merupakan energi, kekuatan masa depan Indonesia. Kekayaan negara dikelola, dihemat untuk anak dan cucu kita," kata Presiden Prabowo.

Pembentukan BPI Danantara sendiri tertuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN atau UU BUMN. Pengesahan RUU tersebut dilakukan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-12 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024/2025 tanggal 4 Februari 2025.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement